Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Motivasi : Pemenang Sejati

Cerita Motivasi Hidup, Pemenang Sejati, Derek Redmond.

Derek Anthony Redmond (lahir : 3-September-1965, Bletchley, Inggris) adalah seorang atlet lari (sprinter) dari Inggris, pemegang rekor nasional Inggris untuk lari 400 meter, memenangkan medali emas untuk lari estafet 4×400 meter pada Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Eropa dan Pekan Olahraga antar negara Commonwealth. Pada olimpiade Barcelona 1992, dia adalah atlet lari yang difavoritkan oleh para pengamat untuk memenangi lomba lari 400 meter di ajang itu.

Ayahnya berpergian dengannya ke Barcelona, sama seperti yang dia lakukan untuk semua kompetisi utama yang akan dilakoni anaknya. Mereka adalah partner yang hebat dan ketika Derek berlari, seolah-olah ayahnya selalu berada di sisinya. Ini merupakan saat yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia betapa berbakatnya seorang Derek Redmond.

Karirnya terlihat menjanjikan ketika ia baru berusia 19 tahun, Ia memecahkan rekor 400 meter Eropa dengan catatan waktu 44.50 detik. Tampaknya seolah tidak ada yang dapat menandinginya.

Derek Redmond telah berhasil mencapai semifinal untuk balapan 400 meter di Olimpiade 1992, Barcelona. Dia tahu bahwa orang akan mengingatnya setelah Olimpiade, tetapi tidak untuk alasan yang akan terjadi.

150 meter dari garis start, tiba-tiba lari Derek Redmond melambat dan dengan raut muka yang kesakitan dia memegangi bagian belakang paha kanannya, ternyat cedera hamstring yang membuatnya tidak bisa lagi berlari kencang. Dia sangat terpukul dan menangis karena cedera hamstring yang didapatnya, Derek sadar impiannya memperoleh medali di Olimpiade ini pupus sudah. Seketika dia terduduk dan merebahkan tubuhnya ke lintasan lari dengan tetap memegangi kakinya yang dirasakan sakit. Semua penonton terdiam. Tim medis dan oficial segera mendekati Derek. Beberapa saat Derek tetap memegangi paha belakang kakinya sembari menahan sakit. Penonton memastikan Derek gagal menyelesaikan lomba.
Tiba-tiba, tanpa menghiraukan tim medis, Derek berdiri perlahan dan berlari terpincang-pincang meninggalkan mereka. Derek meneruskan larinya menuju garis finish. Penonton terkejut. Bujukan dari Panitia Olimpiade untuk menghentikannya tidak dihiraukan. Derek tetap berlari meski dengan keadaan terpincang-pincang karena tumpuan utama tinggal satu kaki kiri sedangkan Kaki kanannya tidak menjejak sempurna. Dan semua penonton menyaksikan hal itu dengan hati yang miris.

Di tengah kesusah payahan Derek berlari, seorang laki-laki masuk ke lintasan, melewati kerumunan, menerobos penjagaan security. Pria itu tak lain adalah sang ayah. Sambil berlari dan merangkul putranya yang menangis, dia berkata "Kau tak perlu melakukan hal ini. Kau sudah berusaha,.."

"Aku akan menyelesaikannya." balas Redmond.
"Baiklah," jawab ayahnya, "kita akan menyelesaikannya,.. bersama!" lanjut sang ayah
Sang ayah melingkarkan lengannya pada tubuh anaknya yang bercucuran peluh dan airmata, dan menolongnya menyusuri lintasan penderitaan yang masih tersisa. Sang anak menangis memeluk ayahnya, lebih kepada tangisan kasih sayang pada sang ayah, bukan menangis karena siksaan di kakinya.

Petugas medis terus berusaha membujuk Redmond agar berhenti, sang ayah membela anaknya yang masih menangis di pelukannya. "Biarkan dia menyelesaikannya !" sang ayah menjawab lantang. Dan tak jauh dari garis finish, sang ayah membiarkan anaknya berlari, dan mengakhiri lomba.

Enam puluh lima ribu pasang mata menyaksikan mereka, menyemangati mereka, bersorak bertepuktangan, dan sebagian menangis. Luar biasa kasih sayang seorang ayah kepada anak. Tidak meninggalkan ketika sang anak mengalami kesulitan. Derek Redmond dan sang ayah memang tidak memenangkan hadiah ataupun medali emas di Olimpiade itu, tapi mereka memenangkan hatinya dan hati penonton saat itu, mereka menang sampai beberapa tahun yang akan datang, karena mereka memenangkan hati bukan mendali.

Meskipun Derek Redmond tak mendapat medali, bahkan ia didiskualifikasi dari Olimpiade 1992 di Barcelona. Namun lihatlah komentar Ayahnya.
“Aku adalah ayah yang paling bangga sedunia!, Aku lebih bangga kepadanya sekarang daripada jika ia mendapatkan medali emas.”
Jangan mudah menyerah dengan masalahmu, tetaplah melangkah, meski tertatih. Teruslah bergerak, walau begitu banyak masalah yang melilit diri. bukankah masalah yang datang itu tidak lebih dari kemampuan diri kita untuk menanggungnya. Seberat apapun masalah itu terasa, diri kita sejatinya sanggup menghadapinya. Sungguh IA tak akan pernah membebani kita, kecuali sebatas yang kita sanggup menanggungnya.

Jangan pernah mengeluh akan masalahmu, jangan pernah berkata "WAHAI ALLAH, masalahku sangat besar", tapi katakanlah "WAHAI masalah ALLAH itu MAHA BESAR", Tetap bersyukur akan masalahmu, karena setidaknya masalahmu dapat membuatmu lebih berIman dan berTuhan, mulai sekarang bangkitlah,.. untuk dirimu,.. untuk keluargamu,.. dan untuk semua orang yag menyayangimu.
Percayalah sebuah bola bekel semakin keras ia dilempar maka akan ada 2 kemungkinan, memantul lebih tinggi / pecah, dengan dukungan keluargamu dan semua orang yang menyayangimu percayalah kamu bisa memantul lebih tinggi dan jadilah pemenang sejati.


Cerita Motivasi : Pemenang Sejati
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

Posting Komentar untuk "Cerita Motivasi : Pemenang Sejati"