Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Syarat dan Ciri Kalimat Efektif (Lengkap Contoh)

Pengertian, Syarat dan Ciri Kalimat Efektif (Lengkap Contoh)
Pengertian, Syarat dan Ciri Kalimat Efektif (Lengkap Contoh)

Penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar saat ini sedikit-demi sedikit mulai ditinggalkan. Hal ini biasanya disebabkan pengaruh bahasa asing dan bahasa "gaul" yang menjangkiti penggunaan struktur kalimat bahasa Indonesia. Bukti nyata dan yang paling mencolok atas penggunaan tata bahasa Indonesia yang mulai meninggalkan kaidah penulisan yang benar adalah maraknya penggunaan kalimat yang tidak efektif.

Mengingat pentingnya penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama penggunaan kalimat efektif, maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas Pengertian, Syarat dan Ciri Kalimat Efektif, Lengkap dengan Contoh. berikut pembahasan lengkapnya.

Pengertian Kalimat Efektif

Sebuah kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan. Sesuai dengan kaidah yang dimaksud adalah dalam hal ejaan dan tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.

Atau Kalimat efektif juga dapat diartikan sebagai kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, namun juga harus hidup, mudah dipahami, segar, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. Selanjutnya kami akan membahas Syarat, Ciri serta Contoh kalimat efektif yang akan dijelaskan di bawah ini.

Syarat-Syarat Kalimat Efektif

Mudah dipahami oleh Pembaca
Kalimat yang efektif haruslah memenuhi syarat pertama ini yaitu mudah dipahami oleh pembacanya. Jika kalimat tersebut dalam bentuk lisan, maka kalimat tersebut haruslah tidak menimbulkan makna ganda untuk pendengarnya.
Tidak menimbulkan kesalahan dalam proses pemaknaan
Kalimat yang ambigu atau redundan bukanlah merupakan sebuah kriteria kalimat yang efektif. Kalimat yang menimbukan makna ganda akan membingungkan pembaca atau pendengarnya dalam menangkap maksud dari informasi yang ada di dalam kalimat tersebut.

Sistematis dalam sususnannya
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebaiknya untuk membuat kalimat efektift, buatlah kalimat yang susunannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat sebaiknya selalu berada di awal kalimat.

Sistematis dan tidak berbelit-belit
Kalimat yang efektif harus tersusun secara rapi dan tidak berputar-putar. Maksudnya, kalimat yang disusun harus langsung mengena pada topik bahasan yang ingin dijelaskan.

Karakteristik Kalimat Efektif

Kesepadanan Struktur
Kelengkapan struktur dan penggunaannya harus menjadi prioritas dalam membuat kalimat agar menjadi kalimat yang efektif. Untuk memastikan kalimat tersebut sepadan strukturnya, maka ada beberapa poin yang harus dipastikan.
  • Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.
  • Jangan meletakkan kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
  • Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
  • Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.

Contoh:
  • Dewi yang datang di masjid kedua kalinya. (tidak efektif)
  • Dewi datang di masjid kedua kalinya. (efektif)

Hemat Kata
Kalimat efektif harus ringkas dan tidak berbelit-belit. Oleh karena itu penggunaan kata harus hemat. Tidak diperkenankan menuliskan lebih dari satu kata dalam satu kalimat yang memiliki makna sama. Biasanya terjadi pada kalimat jamak dan kalimat bersinonim. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat

Contoh:
  • Para calon mahasiswa sedang mengerjakan soal ujian seleksi masuk. (tidak efektif)
  • Calon mahasiswa sedang mengerjakan soal ujian seleksi masuk. (efektif)

Kesejajaran Bentuk
Karakteristik berikutnya berkaitan dengan dengan imbuhan dalam kata-kata yang ada pada kalimat sesuai dengan kedudukannya pada kalimat. Intinya, kalimat efektif haruslah memiliki imbuhan yang paralel dan konsisten. Apabila pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama harus digunakan pada fungsi yang sama.

Contoh:
  • Hal yang harus diperhatikan soal kearsipan adalah cara mengolah, cara mengelola, dan pemeliharaannya. (tidak efektif)
  • Hal yang harus diperhatikan soal kearsipan adalah cara mengolah, cara mengelola, dan memeliharanya. (efektif)

Kelogisan Kalimat
Hal yang harus benar-benar diperhatikan dalam membuat kalimat efektif adalah aspek kelogisan kalimat. Apakah kalimat yang dibuat sudah masuk akal (bisa dinalar) atau belum. Aspek ke-masuk akalan kalimat harus digunakan untuk menghindari kesan kalimat yang membingungkan pembaca atau pendengar. Oleh karenanya buatlah kalimat dengan ide yang mudah dipahami dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula menangkap maksud dari kalimat tersebut.

Contoh:
  • Kepada Muhaimin Yahya, S. Pd waktu dan tempat dengan hormat kami persilahkan untuk memimpin doa. (tidak efektif) 
  • Yang terhormat Muhaimin Yahya, S. Pd dipersilakan untuk memimpin doa sekarang. (efektif)
Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek semestinya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kita dapat meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca bisa langsung memahami gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat larangan, perintah, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel -lah atau -pun.

Contoh:
  • Kamu rajinlah menabung agar bisa membeli barang keinginanmu! (tidak efektif)
  • Rajinlah menabung agar bisa membeli barang keinginanmu! (efektif)

Kepaduan
Aspek kepaduan kalimat juga harus dipertimbangkan agar paduan kata dan informasi yang ingin disampaikan tetap menjadi satu kesatuan (tidak terpecah-pecah). Sebuah kalimat tidak boleh bertele-tele agar tercapai kalimat yang efektif. Kalimat juga tidak perlu menyisipkan tambahan kata seperti "daripada", dan "tentang" di antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:
  • Kita harus bisa mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang sudah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
  • Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan (efektif)


Sekian artikel mengenai Pengertian, Syarat dan Ciri Kalimat Efektif (Lengkap Contoh). semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat baik untuk mengerjakan tugas, maupun untuk sekedar menambah wawasan tentang kalimat efektif, kalimat efektif contoh, kalimat dan kalimat efektif dan pengertian kalimat efektif. Akhir kata, Terimakasih atas kunjungannya.

Pengertian, Syarat dan Ciri Kalimat Efektif (Lengkap Contoh)
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

Posting Komentar untuk "Pengertian, Syarat dan Ciri Kalimat Efektif (Lengkap Contoh)"