Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter

Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter
Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter

Ketika kita akan belajar tentang ekonomi makro kita akan dihadapkan dengan dua istilah kebijakan ekonomi, baik ekonomi fiskal maupun moneter. sekilas keduanya nampak sama tetapi kenyataanya berbeda dan sebagian besar dari kita tidak tahu perbedaan keduanya. Mempelajari tentang Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter penting bagi kita karena nantinya akan sering kita dengarkan istilah-istilah tersebut terutama bagi kamu yang mau mengambil jurusan ekonomi. Oleh karenanya kali ini kita akan mengupas secara lengkap dan jelas tentang Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter,

Pertama-tama kita akan mengupas terlebih dahulu mengenai Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal setelah itu baru kita akan mengupas tentang Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Moneter. Langsung saja berikut penjelasannya.

Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal

Pengertian Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara dengan mengontrol pemasukan (dalam bentuk pajak) dan pengeluaran pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian dan memperbaiki keadaan ekonomi. dimana yang dimaksud pengeluaran agregat adalah perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian dalam waktu tertentu.

Menurut Keynes, kebijakan fiskal amat penting untuk mengurangi angka pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan ini pengeluaran agregat bisa ditambah dan langkah ini akan menaikkan angka pendapatan nasional dan tingkat penyerapan tenaga kerja.

Secara umum kebijakan fiskal meliputi penyediaan anggaran untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, disamping alokasi anggaran yang bertujuan dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi, Selain itu kebijakan fiskal juga meliputi distribusi pendapatan dan subsidi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta stabilisasi ekonomi makro dalam cakupan wilayah yang lebih terbatas.

Macam Kebijakan Fiskal

Terdapat 3 macam Kebijakan Fiskal menurut jumlah penerimaan dan pengeluarannya, yaitu sebagai berikut:
1. Kebijakan Anggaran Surplus
Kebijakan anggaran surplus ialah kebijakan dimana pemerintah tidak menggunakan seluruh pendapatan untuk pengeluaran sehingga akan menambah tabungan pemerintah. Kebijakan ini dapat berfungsi untuk mengatasi inflasi.

Dengan adanya inflasi, harga menjadi naik karena uang lebih banyak dibandingkan dengan barang, sedangkan kebijakan surplus menekankan pengeluaran pemerintah yang pada gilirannya juga menekan dan mengurangi permintaan barang dan jasa secara agregat (total). Hal inilah yang kemudian bisa menurunkan angka inflasi.

2. Kebijakan Anggaran Berimbang
Kebijakan berimbang merupakan bentuk anggaran dimana realisasi pendapatan negara sama dengan besarnya jumlah realisasi pengeluaran atau belanja negara. Melalui kebijakan ini pemerintah menyesuaikan pengeluaran dan belanjanya. Hal ini disesuaikan dengan penerimaan yang dimiliki negara sehingga antara pengeluaran dan penerima adalah sama dan berimbang.

Kebijakan anggaran berimbang mempunyai kekuarangan. Kekurangannya ialah ketika deflasi, dimana uang yang beredar lebih sediki dari kebutuhan masyarakat, harga, produksi, dan investasi turun sehingga kegiatan ekonomi turun. Anggaran belanja yang turun menyebabkan kegiatan ekonomi juga turun sehigga pertumbuhan ekonomi terhambat.

3. Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran difisit adalah kebalikan dari kebijakan anggaran surplus. Kebijakan ini didasarkan atas pengeluaran yang lebih besar dibanding pendapatan. Pengeluaran yang lebih besar dibanding pendapatan biasanya akan diatasi dengan sebuah pinjaman, baik itu pinjaman dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Kebijakan anggaran defisit ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur anggaran defisit ada empat cara. Yaitu dapat dihitung dengan:
  1. Defisit primer, yaitu selisih belanja diluar pembayaran pokok dan bunga utang dengan pendapatan total.
  2. Defisit konvensional, yaitu perhitungan defisit berdasarkan selisih belanja total dan pendapatan total, termasuk hibah.
  3. Defisit operasional, yaitu perhitungan anggaran defisit yang diukur dalam nilai riil dan bukan dalam nilai nominal.
  4. Defisit moneter, yaitu selisih belanja total pemerintah diluar pembayaran pokok atau utang dengan pendapatan total di luar penerimaan utang.

Tujuan kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
  2. Menciptakan stabilitas perekonomian
  3. Menciptakan keadilan dalam distribusi pendapatan
  4. Menciptakan lapangan pekerjaan

Contoh Kebijakan Fiskal

  1. Melakukan penghematan pengeluaran negara
  2. Mewajibkan kepemilikan NPWP (nomor pokok wajib pajak) untuk meningkatkan wajib pajak
  3. Menaikkan jumlah pajak dan jenis pajak
  4. Melakukan pinjaman negara, misalnya dengan mengeluarkan obligasi pemerintah

Baca Juga : Pengertian Kebijakan Fiskal, Lengkap Tujuan, Fungsi, Macam dan Teori Kebijakan Fiskal

Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Moneter

Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral atau Bank Indonesia dengan tujuan memelihara dan mencapai stabilitas nilai mata uang yang dapat dilakukan antara lain dengan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan penetapan suku bunga.

Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah kebijakan yang dilaksanakan oleh bank sentral atau Bank Indonesia untuk dapat mengubah penawaran uang atau mengubah suku bunga yang ada, dengan tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.

Macam Kebijakan Moneter

Menambah dan mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat adalah cara dari kebijakan moneter. Pada umumnya kebijakan moneter dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
  1. Kebijakan Moneter Kontraktif (-), yaitu kebijakan moneter yang dapat digunakan manakala angka inflasi sudah sangat tinggi. Kebijakan ini dapat dijalankan dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar. 
  2. Kebijakan Moneter Ekspansif (+), yaitu kebijakan moneter yang dapat digunakan ketika angka pengangguran tinggi dan perekonomian dalam keadaan menurun. Kebijakan ini dapat dijalankan dengan cara menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Tujuan Kebijakan Moneter

Diantara tujuan dari kebijakan moneter adalah sebagaimana yang tertulis dalam UU no. 3 tahun 2004 pasal 7 yang isinya adalah tujuan bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Contoh Kebijakan Moneter

Lembaga pemerintah yang berhak mengeluarkan kebijakan moneter ialah bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia. Sedangkan sarana yang digunakan untuk menjalankan kebijakan moneter terdiri dari beragam instrumen, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (dalam hal ini bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menurunkan atau menaikan suku bunga Bank. Kebijakan ini dikeluarkan dengan harapan agar masyarakat menabungkan uangnya di Bank.

Contoh : Kebijakan diskonto ini dikeluarkan jika bank sentral telah menghitung dan mengindikasikan jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi).

Sehingga agar jumlah uang yang beredar stabil (jumlah uang yang beradar sama dengan jumlah barang dan jasa di pasar) maka pihak bank sentral menaikkan suku bunga Bank agar masyarakat berduyun-duyun menabungkan uangnya.

Baca Juga : 10 Fungsi Asli dan Fungsi Turunan Uang, Lengkap Contoh dan Penjelasan

2. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat-surat berharga di pasar saham / pasar modal.

Contoh : Bank Indonesia melelang sertifikatnya, atau bisa juga membeli surat-surat berharga di pasar modal.

3. Kebijakan Kredit Ketat
Kebijakan kredit ketat dikeluarkan dengan maksud mengawasi uang yang beredar saat perekonomian mulai menunjukkan gejala inflasi.

Contoh : Pemberian kredit moneter ketat didasari oleh 5C, yaitu Capital, Collateral, Capability, Character, dan Condition of Economy.

4. Kebijakan Cadangan KAS
Naik atau turunnya kas di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan bank sentral sebagai pemegang wewenang untuk mengatur kas. Apabila ketentuan cadangan KAS minimum diturunkan, jumlah uang beredar cenderung naik. Sedangkan jika cadangan KAS minimum dinaikkan, jumlah uang akan cenderung turun.

Contoh : Kebijkan cadangan kas dilakukan dengan cara menahan atau melarang sebagian dari tabungan dan uang masyarakat (giro, deposito, sertifikat deposito dll) untuk dipinjamkan.

5. Kebijakan Dorongan Moral
Kabijakan ini dikeluarkan Bank sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran yang ditujukan kepada Bank-Bank umum. Melalui pengumuman tersebut uang yang beredar dapat distabilkan.

Contoh : Isi pengumuman tersebut bisa berupa larangan atau ajakan untuk menahan pinjaman tabungan maupun melepaskan pinjaman.

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Terdapat 2 poin yang mendasar berkaitan dengan perbedaan kebijakan fiskal dan moneter, yaitu sebagai berikut:
  1. Kebijakan fiskal dijalankan oleh pemerintah sedangkan kebijakan moneter dijalankan oleh bank Indonesia (bank sentral).
  2. Pemerintah tetap bisa campur tangan dalam kebijakan moneter melalui kebijakan moneter langsung seperti masalah kredit perbankan dan peredaran uang.


Sekian artikel mengenai Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter. semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat baik untuk mengerjakan tugas, maupun untuk sekedar menambah wawasan tentang kebijakan fiskal dan moneter, Pengertian Kebijakan fiskal, Macam Kebijakan Fiskal, Tujuan kebijakan fiskal, Contoh Kebijakan Fiskal, Pengertian Kebijakan Moneter, Macam Kebijakan Moneter, Tujuan Kebijakan Moneter dan Contoh Kebijakan Moneter. Akhir kata, Terimakasih atas kunjungannya.

Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

Posting Komentar untuk "Pengertian, Macam dan Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter"