5 Perbedaan Penting Pertalite dengan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus
Pertamina resmi menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis baru (Juli 2015) dengan research octane number (RON) 90, yakni Pertalite. Pertalite dijual dengan harga Rp8.400/liter (Juli 2015).
Bilangan oktan atau research octane number (RON) merupakan angka yang menunjukkan kekuatan tekanan atau kompresi BBM terhadap mesin. Semakin tinggi kadar oktan akan berdampak baik terhadap kinerja mesin. Dengan BBM beroktan tinggi, residu atau kotoran sisa pembakaran pada mesin bisa diminimalisir.
Dari kandungan oktan dan harga, pertalite diposisikan di antara premium, pertamax. Untuk mempermudah anda dalam memilih BBM yang akan digunakan di kendaraan, kita akan menampilkan 5 perbedaan utama empat jenis bahan bakar (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus) yang di edarkan di SPBU Pertamina, berikut ulasan mengenai karakteristik masing-masih jenis BBM yang dipasarkan di SPBU Pertamina.
Perbedaan Pertalite dengan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus |
Karakteristik Premium
Premium atau biasa disebut bensin merupakan BBM jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang jernih. Premium mengandung RON 88, yang merupakan kadar paling rendah di antara BBM kendaraan bermotor yang dipasarkan SPBU Pertamina di Indonesia.
Dari Segi teknologi
- Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi. Kandungan RON dalam premium adalah RON 88.
Dari Segi Ekonomi
- knocking berkepanjangan mengakibatkan kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut lebih cepat diganti, Dibanderol dengan harga paling murah (di Subsidi oleh Pemerrintah)
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah besar. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan
- Produksi premium lebih banyak komponen lokal, dalam pembuatannya menggunakan tambahan pewarna (dye). Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,15 persen m/m atau setara dengan 1500 ppm.
Dari Segi Wujud
- Berwarna Kuning Bening
Karakteristik Pertalite
Pertalite merupakan BBM baru yang diluncurkan Pertamina di akhir Juli 2015 untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang Spesifikasi BBM RON 90. Dari sisi teknologi, sebenarnya kendaraan roda empat di Indonesia rata-rata bisa mengonsumsi BBM RON 90-92.
Dari Segi teknologi
- Pembakaran Lebih sempurna ketimbang premium karena memiliki RON 90.
Dari Segi Ekonomi
- Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax dan Lebih mahal dari Premium namum Lebih bagus pada mesin (dibanding Premium), BBM jenis Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan
- Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.
Dari Segi Wujud
- Berwarna Hijau Terang
Karakteristik Pertamax
Pertamax merupakan BBM yang dibuat menggunakan tambahan zat aditif. Sekadar diketahui, pertamax pertama kali diluncurkan tahun 1999 sebagai pengganti premix 98 karena unsurnya MTBE yang berbahaya bagi lingkungan.
Baca Juga: Cerita Motivasi: Pemenang Sejati
Pertamax sangat disarankan pada kendaraan bermotor yang diproduksi setelah 1990, terutama kendaraan yang menggunakan teknologi catalytic converters (pengubah katalitik) dan electronic fuel injection (EFI).
Dari Segi teknologi
- Pertamax dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih maksimal. Pembakaran pada Pertamax Lebih sempurna ketimbang Premium dan Pertalite karena memiliki kadar RON 92.
Dari Segi Ekonomi
- BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit.
Dari Segi Pembuatan
- Mengandung Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya
Dari Segi Wujud
- Berwarna Biru kehijauan
Karakteristik Pertamax Plus
Pertamax plus merupakan jenis BBM yang telah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus biasanya digunakan pada kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), catalytic converters, variable valve timing intelligent (VVTI), VTI dan turbochargers.
Dari Segi teknologi
- Pembakaran Paling sempurna karena memiliki RON 95, Pertamax plus bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston, Pertamax Plus dapat membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar, timbunan ini dapat menurunkan performa mesin kendaraan, Pertamax Plus juga dapat melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar.
Dari Segi Ekonomi
- BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
- Menghasilkan NOx dan Cox paling sedikit dibandingkan jenis BBM lain.
Dari Segi Pembuatan
- Megandung Toluene sebagai peningkat oktannya.
Dari Segi Wujud
- Berwarna Merah
Sekian Artikel tentang 5 Perbedaan Penting Pertalite dengan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus, semoga artikel diatas dapat membantu sobat MARKIJAR dalam menentukan BBM yang akan digunakan.
5 Perbedaan Penting Pertalite dengan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus
MARKIJAR: MARi KIta belaJAR
Tambah ilmu. Terimakasih informasinya gan. Saya milih pertamax saja. meskipun mahal tapi mesin motor menjadi awet dan jalannya mulus. Polusi juga tidak terlalu tinggi, ini yg terpenting.
BalasHapusiya kak, bagus banget tuh pertamax kwalitasnya, tpi klo saya lebih pilih pertalite, lebih hemat aja :v
HapusSbenernya harga premium klo ga di subsidi brapa sih,kan harganya beda tipis sma yg ga disubsidi tp kwalitasnya paling jelek,
BalasHapusPremium sekarang sudah tidak disubsidi lagi kak, namun harganya masih di kontrol pemerintah agar hanya di naik turunkan setiap beberapa bulan sekali.
HapusMotorku walo dah kategori lawas spinx 125cc dah 1taonan ne make pertamax. Nambah mntap dah. Mksh gan 4 share about this
BalasHapussipps kak
Hapuskak, kalo bensinnya premium sama pertamax dicampur boleh ga yah?
BalasHapusmotor saya suka saya campur soalnya.
boleh kak, namun untuk kinerja yg optimal sebaiknya tdk dcampur
HapusMotor saya Jup. MX 2007 selama ini pake premium. Tapi ada temen yang menyarankan pake pertalite. Kira2 bisa diisi pake pertalite gak ya walaupun di dalem masih ada premiumnya sedikit.? Mohon bantuannya gan:)
BalasHapusbisa kok kak, namun untuk pengisian selanjutnya sebaiknya konsisten pakai pertalite
HapusAq pake pertamax dari 2012...
BalasHapuskondisi karbu tetap bersih walau setahun tk service!!! Hebat
nice info, bantu banget
BalasHapuskalo motor ku pake pertamax plus ada efek sampingnya ga ?? trimaskasih
BalasHapusTidak ada kak, justru Pertamax Plus paling bagus untuk menjaga performa mesin motor
HapusKalau pakai New Vario 125 itu brrti pakai Pertamax ya. Tapi boleh Pertamax Plus lebih bagus ya? Nah bagus nih. Terimakasih infonya. Sangat membantu.
BalasHapusMending pertamax ajalah soal nya di subsidi RON nya juga cuma beda 2 angka,
BalasHapusThx infonya gan
BalasHapusmantap gan makasih.setidaknyabkalau ad yg bilang beli Pertamax seliter harus dicampur premium 2 liter bisa saya bantah.berguna biar pada cerdas memilih mana yg baik dan yg bagus buat kendaraan.
BalasHapusCuma share pengalaman aja. Klo pemakian BBM ditotal hingga 100 liter akn keliatan bedanya secara rupiah. Dgn harga yg kita anggap sama dalam pemakaian 100 Liter Premium harga 6500 dibanding pertamax harga 9000. Kita buat rata konsumsi 1 liter pertamax : 1.5 premium. Nanti akan keliatan itungannya mana yg lebih irit utk kantong kita
BalasHapusSepertinya, premium dan pertalite masih lebih bagus premium. Residu pertalite banyak. Setelah beberapa bulan, kerasa kerja mesin ndak maksimal. Mungkin perlu dilihat dan dicek lagi pemanfaatan pertalite. Banyak yg ngeluh, polih premium daripada pertalite. Baik untuk motor, apalagi mobil.
BalasHapus