12 Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Setiap Benua
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap seputar Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Setiap Benua, dimana kita akan mengawali pembahasan dari pengerti negara berkembang, selanjutnya akan dibahas ciri negara berkembang dan contoh negara berkembang di setiap benua. Untuk mempersingkat waktu mari langsung saja kita simak pembahasannya dibawah ini.
Pengertian Negara Berkembang
Siapa yang tidak tahu tentang negara berkembang? Pengertian negara berkembang menurut Arthur O'Sullivan dalam bukunya berjudul "Economics: Principles in Action", mendefinisikan negara berkembang adalah istilah yang umum dipakai untuk menjelaskan sebuah negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Menurut Bank Dunia negara berkembang adalah negara yang mempunyai pendapatan rendah dan tidak mempunyai sektor industri andalan dalam perekonomiannya.
Negara berkembang juga dapat diartikan sebagai sebutan untuk negara yang mempunyai ekonomi, teknologi, dan taraf hidup yang masih dalam tahap berkembang. United Nations Development Program (UNDP) yang merupakan salah satu organisasi dari PBB mengungkapkan bahwa negara berkembang ditentukan berdasarkan kualitas para penduduk negara tersebut. UNDP menentukan kategori negara berdasarkan faktor non ekonomi. Seperti tingkat pengangguran, tingkat kematian, tingkat kelahiran, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.
Jadi negara berkembang adalah istilah yang dipakai untuk mengelompokkan negara-negara di dunia atas dasar tingkat perekonomian, kualitas hidup penduduk, dan tingkat pendapatannya yang masih berkembang dan akan terus tumbuh.
12 Ciri-Ciri Negara Berkembang
Ilustrasi Persebaran Negara Maju (Biru) dan Negara Berkembang (Merah) |
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor untuk menentukan kriteria / ciri negara berkembang yaitu faktor ekonomi dan non-ekonomi. Mari langsung saja kita bahas satu persatu ciri dari negara berkembang yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
1. Tingkat Pendapatan Perkapita yang Rendah
Pendapatan perkapita umumnya menjadi tolak ukur yang digunakan untuk menilai tingkat kemajuan suatu negara. Pendapatan perkapita ialah rata-rata pendapatan penduduk di sebuah negara selama satu tahun. Kita dapat mencari pendapatan perkapita sebuah negara dengan membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk negara tersebut. Negara berkembang mempunyai pendapatan perkapita yang relatif rendah, hampir separuh negara di dunia berada dalam kategori negara berkembang.
2. Banyaknya Penduduk Miskin
Banyaknya penduduk miskin (Many poor people) adalah ciri penting dari sebuah negara yang masih berkembang, penduduk miskin sendiri biasanya ditunjukkan pada mereka yang hanya memiliki pendapatan $1,25 per hari atau sekitar Rp 18.000,. Pada tahun 2015, Bank Dunia mengumumkan bahwa sebanyak 40 persen penduduk miskin tinggal di negara - negara berkembang.
3. Sumber Daya Alam Negara Sebagai Pemasukan Utama
Sumber daya alam yang melimpah tidak memastikan sebuah negara menjadi negara maju demikian juga sebliknya, banyak negara yang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah namun dapat berkembang dan menjadi negara maju. Semua itu kembali pada bagaimana pemerintah negara mengelola sumber daya alam untuk kepentingan rakyat. Mayoritas negara berkembang di dunia mempunyai potensi alam yang besar namun tidak dapat mengolah sumber daya tersebut karena keterbatasan IPTEK dan modal.
Sebagai contoh negara Liberia di Benua Afrika. Liberia merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam berupa barang tambang seperti permata, emas, uranium, besi, berlian dan lain sebagainya. Namun pada tahun 2015, pendapatan perkapita liberia hanya mencapai $934. Konflik yang tak kunjung henti di negara tersebut menyebabkan terhambatnya produksi tambang. Padahal pada tahun 1970 Produk Domestik Bruto Liberia 25% nya diperoleh dari tambang emas. Manajemen yang buruk dan konflik di negara tersebut menyebabkan penduduk Liberia tidak dapat merasakan kekayaan alam mereka.
4. Tingkat Korupsi Tinggi
Korupsi merupakan perbuatan terlarang yang masih sering dipraktekkan pada pemerintahan sebuah negara. Namun tingkat korupsi di negara berkembang umunya lebih tinggi dibandingkan negara maju. Koalisi Anti Korupsi Internasional Transparency memaparkan hasil survei negara-negara paling korup di dunia melalui Corruption Perception Index, di peringkat pertama adalah sebuah negara berkembang di Amerika Latin yaitu Meksiko. Meksiko dikenal sebagai pusat perdagangan narkoba sehingga budaya suap-menyuap dan korupsi berkembang disanan dan sangat sulit diberantas karena menyangkut banyak pihak seperti pemerintahan dan para mafia narkoba.
5. Keterbatasan Modal
Negara berkembang biasanya mempunyai modal yang kecil / terbatas untuk membangun negaranya. Mereka masih bergantung pada investasi dari negara lain sebagai sumber modal. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat investasi dan tabungan di dalam negeri, karena umumnya masyarakat di negara berkembang tidak memiliki uang berlebih untuk digunakan dalam investasi atau menabung.
6. Tingkat Buta Huruf yang Tinggi
Buta huruf dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam membaca dan menulis sebuah tulisan. Pada tahun 2013, UNESCO mengungkapkan bahwa masih ada 775 juta orang dewasa di dunia yang mengalami buta huruf. Selain itu terdapat 61 juta anak - anak yang tidak mengenyam bangku sekolah. Hingga saat ini buta huruf masih menjadi tantangan bagi sebagian negara berkembang.
Sebagai contoh negara India, sebagai negara berkembang india mempunyai seperempat populasi penduduk yang mengalami buta huruf. Pada tahun 2011, menurut PlanetRead (organisasi di India) ada sekitar 400 juta orang India yang menetap di pedesaan dan tidak dapat membaca teks sehari-hari. Salah satu solusi yang digunakan adalah dengan menambahkan teks seperti karaoke di tayangan televisi, lewat media televisi PlanetRead berupaya meningkatkan literasi dengan memasukkan subjudul bahasa yang sama ke dalam film pada televisi. Penonton akan membaca bahasa yang sama dengan bahasa yang ia dengar. Diharapkan dengan cara ini dapat mengurangi tingkat buta huruf di India.
7. Lebih Banyak Mengimpor Barang
Impor dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diperoleh dari produksi dalam negeri. Negara berkembang mempunyai keterbatasan keahlian dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan para penduduknya. Sehingga salah satu ciri negara berkembang ialah kegiatan impor barang yang sangat banyak jika dibanding kegiatan exportnya.
Sebagai contoh Bangladesh, negara di delta Sungai Gangga ini tidak mampu memenuhi beragam kebutuhan dalam negerinya, misalnya beras sebagai bahan makanan pokok harus di import dari luar negeri dengan nilai yang cukup besar yaitu sekitar USD 734,3 juta setiap tahunnya atau beras yang di import bangladesh setara dengan 3,4% dari total beras di pasar ekspor dunia.
8. Tingginya Tingkat Perkawinan Di Bawah Umur
Perkawinan di bawah umur juga merupakan salah satu ciri negara berkembang. International Center for Research on Women dan Bank Dunia menyatakan bahwa akibat pernikahan di bawah umur, pada tahun 2030 negara berkembang berpotensi mengalami kerugian mencapai miliaran dolar.
Misalnya di Indonesia, sesuai UU nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan pernikahan di bawah umur adalah jika sang wanita berusia di bawah 16 tahun. Di usia tersebut organ reproduksi wanita belum matang, Hal ini menyebabkan tingginya kematian bayi karena komplikasi. Selain itu ada beragam risiko lainnya pada sang bayi, misalnya peluang bayi menderita stunting lebih tinggi pada ibu muda dibandingkan ibu dengan usia yang matang. Pada tahun 2018 pemerintah Indonesia menanggung hampir 50 miliar karena stunting. Selain itu akibat pernikahan dini, sang wanita berpotensi tidak meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan kebanyakan dari mereka akan memilih menjadi ibu rumah tangga atau bekerja tanpa memiliki skill. Hal ini tentu saja menyebabkan rendahnya kesejahteraan penduduk.
9. Penguasaan Teknologi
Pada umumnya, negara berkembang mempunyai teknologi yang tertinggal dibandingkan negara maju. Negara berkembang merupakan konsumen berbagai teknologi yang dibuat oleh negara maju. Kualitas sumber daya manusia yang rendah dan keterbatasan dana menjadi faktor penghambat utama dalam pengembangan berbagai riset teknologi di negara berkembang.
Baca Juga : 11 Ciri-Ciri Negara Maju dan Contoh Negara Maju di Setiap Benua
10. Tingkat Produktivitas Rendah
Tingkat produktivitas negara berkembang biasanya lebih rendah di bawah negara maju. Tingkat produktivitas yang rendah dapat disebabkan oleh beragam faktor misalnya: banyaknya masyarakat yang buta huruf, kurangnya keterampilan, keterbelakangan ekonomi masyarakat, produkvitas belum ditungjang dengan alat-alat modern dan lain sebagainya.
11. Tingginya Angka Kelahiran
Negara berkembang mempunyai jumlah penduduk yang banyak dengan angka kelahiran yang tinggi. Tingginya angka kelahiran didorong oleh rendahnya tingkat pendidikan, pernikahan dini, dan lain sebagainya. PBB pada tahun 2013 mengatakan bahwa tingginya angka kelahiran terutama di negara-negara berkembang merupakan tantangan dunia yang belum selesai. Walaupun secara global terjadi perlambatan pertumbuhan penduduk dunia, namun di berbagai negara berkembang, khususnya di Afrika pertumbuhan penduduk meningkat pesat. Bahkan menurut PBB pada rentang tahun 2011-2100 pertumbuhan penduduk terkonsentrasi pada 8 negara yang rata-rata adalah negara berkembang, yaitu Nigeria, India, Niger, Kongo, Tanzania, Ethiopia, Uganda, dan Amerika Serikat.
12. Tingginya Angka Kematian Bayi
Tingkat kematian bayi adalah jumlah kematian bayi yang belum menginjak usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun. Pada tahun 2018, Unicef melaporkan bahwa angka kematian bayi secara global termasuk ke dalam kategori mengkhawatirkan. Setiap tahun 1 juta bayi di seluruh dunia meninggal saat lahir dan 2,6 juta bayi di seluruh dunia tidak dapat bertahan hidup lebih dari satu bulan. Negara dengan kematian bayi terbanyak ialah negara-negara berkembang yang berada di kawasan Afrika.
Contoh Negara Berkembang di Setiap Benua
Berdasarkan ciri-ciri diatas dan daftar negara berkembang yang dirilis oleh IMF pada bulan oktober tahun 2018, berikut contoh negara berkembang di setiap benua:
- Negara negara berkembang di Benua Asia: Bangladesh, Bhutan, Kamboja, India, Indonesia, Malaysia, Maldives, Kepulauan Marshall, Mongolia, Myanmar, Nepal, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste, Vanuatu dan Vietnam.
- Negara negara berkembang di Benua Eropa: Albania, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Croatia, Hungary, Kosovo, Montenegro, Romania dan Serbia.
- Negara negara berkembang di Benua Afrika: Angola, Benin, Botswana, Burkina Faso, Burundi, Cabo Verde, Kamerun, Afrika Tengah, Chad, Kongo, Ethiopia, Gabon, Ghana, Nigeria, Uganda dan Zimbabwe.
- Negara negara berkembang di Benua Amerika: Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Kolombia. Costa Rica, Haiti, Honduras, Jamaica, Mexico, Nicaragua, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay dan Venezuela.
- Negara negara berkembang di Benua Australia dan Oceania: Fiji, Kiribati, Kepulauan Marshall, Micronesia, Nauru, Palau, Samoa, Kepulauan Solomon, Toga, Tuvalu dan Vanuatu.
Sekian artikel mengenai 12 Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Setiap Benua. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat baik untuk mengerjakan tugas maupun untuk sekedar menambah wawasan tentang ciri ciri negara berkembang, negara berkembang, ciri negara berkembang, negara berkembang di asia, negara berkembang di eropa, negara berkembang di afrika dan negara berkembang di dunia. Terimakasih atas kunjungannya.
12 Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Setiap Benua
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR
Posting Komentar untuk "12 Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Setiap Benua"