Pengertian, Sejarah, Cabang dan Jenis Seni Rupa, Lengkap Contoh dan Penjelasan
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan yakni dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, volume, bentuk, tekstur, warna dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa biasanya mempunyai tiga dimensi, yakni panjang, lebar, dan tinggi/tebal. Contoh seni rupa adalah ukiran, patung, arsitektur, lukisan, keramik, gambar, fotografi, desain grafis, video, dll. Seni rupa terbagi menjadi beberapa kategori yaitu seni rupa terapan, seni rupa murni, seni desain dan seni kriya.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas berbagai hal mengenai seni rupa seperti pengertian seni rupa, sejarah seni rupa, cabang-cabang seni rupa, jenis-jenis seni rupa, unsur-unsur seni rupa dan fungsi seni rupa. untuk mempersingkat waktu mari langsung saja kita awali pembahasannya dengan membahas pengertian seni rupa.
Pengertian Seni Rupa
Pengertian, Sejarah, Cabang dan Jenis Seni Rupa, Lengkap Contoh dan Penjelasan |
Jika dijabarkan kata "seni rupa" tersusun dari kata "seni" dan "rupa". dimana "Seni" adalah salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Sedangkan "Rupa" adalah wujud yang nyata atau visual. Jadi, secara harfiah seni rupa adalah ekspresi yang diungkapkan secara visual dan terwujud nyata.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat seni rupa berasal dari kata seni dan rupa dimana kata seni bisa diartikan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma-norma, nilai, nilai, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan seringkali berwujud benda-benda hasil manusia. Sedangkan pengertian rupa ialah bidang atau bentuk. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa seni rupa merupakan suatu seni yang diekspresikan dalam bidang atau pada bentuk tertentu.
Dalam Bahasa Inggris sendiri Seni rupa biasa disebut sebagai fine art. Akan tetapi dalam perkembangannya, waktu dan zaman mempengaruhi perkembangan seni modern. Yang menjadikan arti dari kata fine art berubah menjadi lebih condong mengarah ke dalam seni rupa murni. Kemudian adanya penggabungan dua buah seni yaitu seni kriya dan seni desain menjadikan sebuah seni baru yaitu visual arts. dimana kata visual arts ini sekarang digunakan untuk melakukan penyebutan terhadap seni rupa.
Seni rupa juga dapat diartikan sebagai salah satu cabang seni yang hasil karyanya bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Hasil karya seni atau disebut juga dengan visual art merupakan suatu hal yang dapat dilihat oleh mata dan memiliki bentuk dan wujud yang nyata.
Sejarah Seni Rupa
Seni rupa adalah jenis seni yang telah ada dalam masa prasejarah seperti periode Acheulian dengan adanya patung Venus dari Tan-Tan (patung kuarsit, 200.000-500.000 SM) dan patung Venus dari Berekhat Ram (patung basaltik, 230.000-700.000 SM) serta lukisan di gua Chauvet (30.000 SM).
Di Indonesia sejarah seni rupa juga ditemukan misalnya di gua-gua, seperti di daerah Leang-Leang. Dimana ditemukan gambar yang dibuat dengan cara menggores dinding gua dengan menggunakan batu tajam. Kemudian goresan tersebut diberi warna dengan menggunakan batu dangklik dan diberi perekat berupa lemak hewan.
Bangsa-bangsa timur seperti Yunani, Romawi, Babilonia, Persia, Mesir, India, dll adalah bangsa dengan peradaban yang sudah maju pada eranya. Perkembangan seni rupa juga sangat pesat pada zaman tersebut. Bukti-bukti peninggalan seni rupanya kebanyakan ditemukan dalam bentuk arsitektur (bangunan). Contohnya adalah kuil, patung, makam para bangsawan, sphinx, piramida, dll. Selain itu, ditemukan juga keramik, relief, dan bahkan lukisan di peradaban bangsa Romawi kuno dan Yunani. Karya bangsa Romawi mayoritas ditemukan di kota Pompei pada rumah-rumah bangsawan.
Dengan berkembangnya seni rupa, pada abad ke-16 berdirilah sekolah seni rupa bagi orang yang ingin menjadi seniman professional. Dua sekolah (akademi) yang paling awal adalah Akademi Seni Rupa Roma (Accademia di San Luca) dan Academy of the Art of Design di Florence (Accademia dell’Arte del Disegno). Institusi pendidikan ini mengajarkan jenis seni akademis yang sangat tradisional, yang berdasarkan pada prinsip-prinsip seni Renaisans, yang mengatur hal-hal seperti materi pelajaran, warna, komposisi, pesan, bentuk dan lain sebagainya.
Akademi seni rupa pada saat itu juga mengukuhkan urutan tingkatan seni yang ketat, contohnya memberi peringkat pada lukisan dengan urutan kepentingan sebagai berikut:
- Lukisan sejarah
- Potret
- Lukisan-lukisan
- Landscape
- Still Life.
Dengan demikian, sebuah lukisan sejarah dinilai lebih tinggi daripada pemandangan atau lukisan tanpa berisi manusia. Namun pada abad ke 20, saat muncul aliran Surealisme dan Kubisme, peraturan Akademi seni rupa pun hilang.
Fungsi Seni Rupa
Sebuah karya seni tidaklah terlepas dari sebuah fungsi, yang dimana fungsi tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk kepentinganya. Berikut ini fungsi-fungsi dari seni rupa.
1. Fungsi Sebagai Pemenuh Kebutuhan Emosional
Teater merupakan contoh seni rupa yang bisa berungsi sebagai pemenuh kebutuhan emosional |
Seni adalah salah satu hal yang ampuh dijadikan sebagai salah satu media pemenuhan emosional manusia. Hal tersebut karena manusia memiliki banyak sekali perasaan, terkadang dia sedih, senang, malas, semangat dan sebagainya. Jika dia sedih dan bosan maka dia perlu hiburan, dan salah satu hiburannya adalah seni rupa karena memang seni rupa bersifat menyenangkan, dan rekreatif. Contohnya mengalami keletihan sehingga membutuhkan rekreasi seperti pameran seni, teater, menonton biskop, konsert dll.
2. Fungsi Sebagai Sarana Komunikasi
Manusia selalu berkomunikasi dengan sesamanya, dan alat komunikasi yang sering mereka pakai adalah bahasa. Sayangnya berbagai tempat di dunia ini kadang memiliki bahasanya sendiri sehingga seringkali bahasa terbebut tidak diketahui oleh orang yang berasal dari tempat yang berbeda, maka dibutuhkan bahasa yang universal, dan salah satu bahasa yang universal ialah seni rupa. Seni rupa termasuk bahasa universal sebab bisa menembus batas-batas universal ataupun perbedaan lahiriah tiap manusia.
3. Fungsi Seni Sebagai Sarana Peribadatan atau Keagamaan
Selain seni sebagai media komunikasi, ternyata seni juga bisa digunakan sebagai media untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Karena pada hakikatnya seni juga merupakan sebuah bagian dari agama itu sendiri. Seni ini juga dimanfaatkan untuk media penyampai dakwah atau pesan yang diinginkan oleh agama kepada umatnya. Sebagai contohnya seni kaligrafi, seni ini merupakan seni yang diperpadukan dengan ayat suci dari kitab umat islam.
Bukan hanya sebagai media penyampai, seni juga merupakan salah satu aspek yang menunjang peribadatan umat beragama. Contohnya seperti candi, pura, masjid dan tempat peribadatan umat beragama yang lain. Semua itu termasuk dalam golongan seni.
4. Fungsi Edukasi
Seni merupakan hal yang mempunyai nilai keindahan dan nilai guna yang tinggi. Akan tetapi penggunaan seni yang di manfaatkan dengan baik bisa juga menjadi sarana penyedia informasi atau pemberi informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Banyak sekali contohnya seperti penggunaan sebuah boneka untuk sebuah drama yang menyajikan edukasi untuk menambah ilmu pengetahuan, menggunakan wayang kulit untuk menyampaikan informasi dan masih banyak lagi yang lainya.
5. Seni Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Fisik
Dalam hal ini manusia mempunyai hakikat dan fitrah untuk menyukai segala macam hal yang indah dan juga bisa di manfaatkan dalam kehidupanya. Maka dari itulah seni ada untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Sebab dalam seni sendiri tidak hanya melihat segi estetikanya saja akan tetapi juga melihat segi praktis atau bisa juga disebut nilai guna.
Fungsi ini sendiri juga di terapkan di beberapa cabang seni rupa seperti seni rupa terapan yang tidak hanya menggunakan unsur estetikanya saja akan tetapi juga mementingkan nilai guna dari karya seni yang dibuat. Contohnya seperti kerajinan tangan, seni bangunan, almari, kursi, meja dan masih banyak lagi yang lainya. Oleh sebab itu seni ini juga merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia.
Jenis-Jenis Seni Rupa
Terdapat 3 jenis seni rupa, yaitu seni rupa modern, seni rupa tradisional dan seni rupa kontemporer. Berikut penjelasan lebih lengkap dari setiap jenis seni rupa:
Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak dibatasi oleh budaya atau suku setempat. Seni rupa modern bersifat universal dan tetap berdasarkan filosofi seni rupa, namun jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
Seni Rupa Tradisional
Seni rupa tradisional merupakan seni rupa yang menjaga bagian dari tradisi luhur masyarakat. Seni rupa tradisional telah ada sejak jaman dahulu dan diturunkan secara turun-temurun serta sudah menjadi tradisi di masyarakat. Ciri khas suatu bangsa atau suku dapat dicerminkan dari seni rupa tradisionalnya.
Seni Rupa Kontemporer
Seni rupa kontemporer merupakan salah satu seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya modern, kekinian atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer merupakan seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu dan berkembang sesuai perkembangan jaman.
Cabang-Cabang Seni Rupa
Seni rupa terbagi menjadi beberapa cabang yaitu seni kriya, seni desain, seni rupa terapan dan seni rupa murni.
Seni Kriya
Keramik merupakan contoh seni kriya |
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bahasa Sanskerta) yang berarti "mengerjakan", dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan obyek atau benda yang bernilai seni. Contoh seni kriya ialah kriya keramik (gerabah, piring), kriya kayu (ukiran) dan kriya tekstil (tenunan).
Seni Desain
Seni desain adalah seni perancangan atau tata letak. Desain adalah awal dari suatu produk yang sudah jadi. Namun, pengertian seni desain sekarang lebih sering digunakan untuk menunjukkan proses perancangan karya-karya seni rupa terapan.
Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan merupakan seni rupa yang diciptakan untuk dinikmati nilai estetikanya sekaligus dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya seni rupa terapan digunakan sebagai alat-alat upacara atau sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Contoh seni rupa terapan adalah batik, patung, ukiran, dll.
Seni Rupa Murni
Seni rupa murni adalah seni rupa yang dibuat hanya untuk dinikmati nilai estetikanya. Seni rupa murni tidak dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa murni dibuat berdasarkan ekspresi dan kreativitas pribadi pembuatnya. Contoh seni rupa murni ialah patung, kaligrafi, lukisan, dll.
Baca Juga : 20 Macam Aliran Seni Lukis, Lengkap Penjelasan, Ciri - Ciri dan Tokohnya
Baca Juga : 20 Macam Aliran Seni Lukis, Lengkap Penjelasan, Ciri - Ciri dan Tokohnya
Unsur-Unsur Seni Rupa
Seni rupa dibentuk dari beberapa unsur sederhana yang menyatu yang akhirnya menjadi sebuah karya seni. Dan unsur-unsur pembentuk seni rupa dalam dunia seni biasa disebut dengan nama unsur seni rupa.
Unsur-unsur yang membentuk seni rupa merupakan elemen yang digunakan oleh seorang seniman. Untuk membuat atau membentuk suatu karya seni, yang nantinya karya seni itu dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Langsung saja berikut unsur-unsur pembentuk seni rupa:
1. Titik
Titik adalah elemen atau unsur paling dasar dalam seni rupa. Membuat titik dapat dilakukan dengan jarak lebar atau jarak sempit antar titik. Titik bisa berukuran besar atau kecil dengan variasi warna berbeda tergantung kebutuhan atau dikenal istilahnya dengan teknik Pointilisme.
2. Garis
Unsur yang kedua setelah titik adalah garis, garis terbentuk dari sebuah goresan atau lilmit dari suatu benda. Seperti ruang, bidang, tektur warna dan lain sebagainnya. Biasanya garis mempunyai berbagai macam bentuk. Tetapi bentuk yang paling populer adalah bentuk vertical dan horizontal.
Garis terbentuk dari beberapa titik yang bergabung menjadi satu, unsur garis dalam seni rupa juga mempunyai variasi dari sifat garisnya. Misalnya garis yang bersifat pendek, panjang, melengkung, halus, tipis, tebal, berombak, miring dan lain sebagainya.
3. Bidang
Bidang merupakan hasil bentukan dari pertemuan ujung-ujung dari beberapa garis atau bisa juga hasil dari sapuan warna. Bidang dalam seni rupa bisa diamati secara visual pada setiap karya seni berdasarkan bentuk karya seni tersebut. Unsur bidang dalam karya seni ini terdiri dari beberapa bentuk. Misalnya bidang biomorfis, bidang geometris, bidang tak beraturan dan bidang bersudut.
4. Bentuk
Bentuk adalah unsur dalam seni rupa yang dapat disentuh dan dilihat secara langsung. Unsur bentuk dalam karya seni ini juga bisa disebut dengan nama shapes, yang terdiri dari benda polos yang muncul secara kebetulan. Seperti halnya persegi, panjang, tidak teratur, bulat, ornamental dan lain sebagainnya.
Selain shapes, unsur bentuk pada seni rupa yang lainnya adalah form. Unsur form merupakan unsur yang bertolak belakang dengan unsur bentuk shapes. Selain dapat disentuh dan dilihat oleh indera penglihatan. Unsur bentuk form juga mempunyai kandungan nilai didalamnya karyanya.
5. Tekstur
Tekstur merupakan salah satu unsur seni rupa |
Sama seperti unsur bentuk, unsur tekstur pada seni rupa juga bisa dilihat dan dirasakan oleh indera peraba. Unsur ini mempunyai berbagai macam sifat yang dapat membentuk sebuah karya seni. Mulai yang bersifat mengkilap, licin, kusam, kasar, halus, dan lain sebagainya.
Unsur tektur dibagi menjadi 2 macam, yang pertama adalah tekstur dimana permukaannya menggambarkan suatu pesan yang sebenarnya. Atau biasa disebut atau dikenal dengan sebutan tekstur nyata. Yang kedua adalah tekstur yang permukaannya berbeda antara indera peraba dengan indera pengihatan. Tekstur ini mempunyai fungsi untuk memberikan makna tertentu pada permukaan yang dapat menciptakan nilai seni yang tinggi. Tekstur ini bisa dikenal atau disebut dengan tekstur semu.
6. Warna
Warna merupakan unsur seni rupa yang bisa membuat seni rupa ada kesan, ekspresif dan terasa hidup. Dalam KBBI warna memiliki arti kesan yang ditangkap oleh indera penglihatan, berupa cahaya yang dipantulkan dari suatu benda.
Sebenarnya semua warna yang ada sekarang ini, tidak dapat dipisahkan dari warna dasar. Apabila warna dasar ini bercampur antara satu sama lain dengan takaran yang berbeda akan menghasilkan warna yang berbeda pula. Warna dasar yang dimaksud adalah merah, biru dan kuning, dan semua warna selain warna ini adalah warna turunan.
7. Gelap Terang
Gelap Terang adalah intensitas cahaya dengan tujuan supaya seolah-olah objek nyata atau untuk memperdalam kesan seni tersebut. Intensitas cahaya kecil maka gelap sedangkan Intensitas cahaya besar maka terang. Teknik gelap terang ada 2 diantaranya silhouette yaitu bayangan tanpa peralihan bertahap / gradasi dan chiaroscuro yang merupakan peralihan bertahap atau gradasi.
8. Ruang (kedalaman)
Unsur ruang juga salah satu unsur yang dapat dirasakan langsung oleh para penikmatnya. Dalam seni rupa 3 dimensi unsur ruang memiliki sifat nyata, misalnya ruangan dalam rumah, ruang kamar, ruang acara, bangun ruang, dan lain-lain. Lain halnya pada seni rupa dua dimensi, unsur ruang hanya bersifat maya atau semu karena unsur ruang pada karya seni ini dihasilkan oleh efek menggambar. Dari bidang yang cekung datar, pipih, menjorok, dekat, jauh dan cembung.
Sekian artikel mengenai Seni Rupa. semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat baik untuk mengerjakan tugas maupun untuk sekedar menambah wawasan tentang seni rupa, seni rupa murni, karya seni rupa, unsur unsur seni rupa, contoh seni rupa murni, contoh seni rupa terapan dan seni kriya. Terimakasih atas kunjungannya.
Pengertian, Sejarah, Cabang dan Jenis Seni Rupa, Lengkap Contoh dan Penjelasan
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR
Posting Komentar untuk "Pengertian, Sejarah, Cabang dan Jenis Seni Rupa, Lengkap Contoh dan Penjelasan"