Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Macam Majas beserta Contoh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga. 2002) Majas / gaya bahasa merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam (gaya bahasa) tertentu guna memperoleh efek-efek tertentu yang membuat cerita semakin mengalir dan hidup, majas juga disebut keseluruhan ciri bahasa pada sekelompok sastrawan dan cara yang khas dalam menyampaikan perasaan maupun pikiran, baik secara tertulis atau lisan.
majas majas, contoh majas, macam majas.
majas majas

Jenis Majas beserta Contoh

Majas perbandingan

Majas Alusio, Majas ini digunakan untuk Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal / diketahui. Contoh Majas Alusio:
  • Sudah tiga minggu ia tidak tampak batang hidungnya.

Majas Alegori, Majas ini digunakan untuk Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan maupun penggambaran. Contoh Majas Alegori:
  • Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang seringkali sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti saat berjumpa dengan laut.

Majas Simile, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti  bagai, bagaikan, layaknya, ibarat, umpama, bak. Contoh Majas Simile:
  • Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

Majas Metafora, Majas ini digunakan untuk Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda yang lainnya karena benda tersebut mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. Contoh Majas Metafora:
  • Kamulah belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)

Majas Antonomasia: Majas ini digunakan untuk Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis. Contoh Majas Antonomasia:
  • Suttt, lihat! Si centil datang.
  • Kalo mereka macam-macam! Biar si gendut saja nanti yang menghadapinya.

Majas Sinestesia, Majas ini digunakan untuk Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra (misal indra penciuman) yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya (misal indra pengecapan). Contoh Majas Sinestesia:
  • Dengan telaten, Ayah mengendus setiap Durian dalam keranjang dan memilih yang berbau manis. (Manis: indera pengecapan, Bau: indera penciuman)

Majas Antropomorfisme, Majas ini digunakan untuk Majas Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. Contoh Majas Antropomorfisme:
  • Mulut gua itu sangat sempit

Majas Aptronim, Majas ini digunakan untuk Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang. Contoh Majas Aptronim:
  • Karena sehari-hari ia bekerja sebagai tukang becak, ia dipanggil Andi Becak.

Majas Hipokorisme, Majas ini digunakan untuk Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan yang akrab. Contoh Majas Hipokorisme:
  • Lama Andi hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat Andi kian terkesima.

Majas Metonimia, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi ciri khas, atribut atau merek, Contoh Majas Metonimia:
  • Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok dengan merek Djarum)

Majas Litotes, Majas ini digunakan untuk Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh Majas Litotes:
  • Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.

Majas Hiperbola, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan yang melebih-lebihkan dari kenyataan sebenarnya sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal (diluar nalar). Contoh Majas Hiperbola:
  • Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.

Majas Pars pro toto, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh Majas Pars pro toto:
  • Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.

Majas Personifikasi, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan menggunakan perilaku atau tingkah manusia yang diberikan kepada yang bukan manusia. Contoh Majas Personifikasi:
  • Ombak berlarian ke tepi pantai.
  • Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.

Majas Depersonifikasi, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan pembandingan manusia dengan bukan manusia atau dengan benda. Contoh Majas Depersonifikasi:
  • Seandainya kamu bunga, aku akan jadi tangkainya

Majas Disfemisme, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya. Contoh Majas Disfemisme:
  • Apa kabar, Roni? (Padahal, ia sedang bicara kepada bapaknya sendiri)

Majas Totum pro parte, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. Contoh Majas Totum pro parte:
  • Indonesia bertanding bola melawan Malaysia.

Majas Eufimisme, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata yang lebih halus atau lebih pantas. Contoh Majas Eufimisme:
  • Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?

Majas Fabel, Majas ini digunakan untuk Menyatakan sifat binatang sebagai manusia yang dapat berpikir, berprilaku dan bertutur kata. Contoh Majas Fabel:
  • Monyet itu berpikir keras, bagaimana cara terbaik untuk menyantap pisang yang ia pegang.

Majas Perifrasa, Majas ini digunakan untuk Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek. Contoh Majas Perifrasa:
  • Indonesia pernah dijajah oleh negeri matahari terbit (Jepang).

Majas Parabel, Majas ini digunakan untuk Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita. Contoh Majas Parabel:
  • Cerita Mahabarata menceritakan bahwa kebenaran selalu menang.

Majas Eponim, Majas ini digunakan untuk Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. Contoh Majas Eponim:
  • Kita bermain ke Shabrina. (Dalam hal ini, 'Shabrina' menjadi perwakilan dari lokasi 'rumah milik Shabrina'.)

Majas Simbolik, Majas ini digunakan untuk Melukiskan sesuatu dengan menggunakan lambang atau simbol untuk menyatakan maksud. Contoh Majas Simbolik:
  • Rumah Gunawan hangus dilalap si jago merah.

Majas Asosiasi, Majas ini digunakan untuk perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh Majas Asosiasi:
  • Semangatmu keras bagaikan baja.
  • Masalahnya terlalu rumit, sulit untuk mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.

Majas penegasan

Majas Apofasis, Majas ini digunakan untuk Penegasan dengan cara seakan-akan menyangkal yang ditegaskan. Contoh Majas Apofasis:
  • Saya tidak mau berterus terang kepada wartawan bahwa anda telah menggelapkan uang negara.

Majas Repetisi, Majas ini digunakan untuk Perulangan klausa, kata, frasa yang sama dalam suatu kalimat. Contoh Majas Repetisi:
  • Dia pasti akan datang, dan aku yakin, dia pasti akan datang ke sini.

Majas Pleonasme, Majas ini digunakan untuk Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak perlu. Contoh Majas Pleonasme:
  • Saya naik tangga ke atas.

Majas Paralelisme, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar. Contoh Majas Paralelisme:
  • Cinta adalah pengertian, Cinta adalah kesetiaan, Cinta adalah rela berkorban

Majas Pararima, Majas ini digunakan untuk Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan. Contoh Majas Pararima:
  • bolak-balik, lika-liku, kocar-kacir.

Majas Aliterasi, Majas ini digunakan untuk Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan. Contoh Majas Aliterasi:
  • Dengar daku. Dadaku disapu. 

Majas Tautologi, Majas ini digunakan untuk Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya. Contoh Majas Tautologi:
  • Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin membantumu saja.

Majas Sigmatisme, Majas ini digunakan untuk Pengulangan bunyi 's' untuk efek tertentu. Contoh Majas Sigmatisme:
  • Saya Sudah bilang Sapi itu Sapi Spanyol

Majas Klimaks, Majas ini digunakan untuk Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut (runtun) dari yang sederhana atau kurang penting meningkat kepada hal yang lebih kompleks atau lebih penting. Contoh Majas Klimaks:
  • Baik rakyat jelatah, kalangan menengah, atau kalangan elit berbondong-bondong menuju ke TPS untuk memenuhi hak pilih mereka. 

Majas Antanaklasis, Majas ini digunakan untuk menunjukan pengulangan kata yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda. Contoh Majas Antanaklasis:
  • Buah Tangan dari wanita itu menjadi Buah Bibir di kampung kami.

Majas Antiklimaks, Majas ini digunakan untuk Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting. Contoh Majas Antiklimaks:
  • Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT kota Semarang

Majas Elipsis, Majas ini digunakan untuk Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada. Contoh Majas Elipsis:
  • Kami ke rumah Andi (penghilangan predikat pergi).

Majas Inversi, Majas ini digunakan untuk Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya. Contoh Majas Inversi:
  • Dikejar oleh Anna kupu-kupu itu dengan begitu gembira.

Majas Retoris, Majas ini digunakan untuk Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut. Contoh Majas Retoris:
  • Mengapa kita berenang, apakah tidak lebih cepat dengan perahu?

Majas Koreksio, Majas ini digunakan untuk Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap salah atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya. Contoh Majas Koreksio:
  • Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

Majas Asindeton, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung. Contoh Majas Asindeton:
  • ungkapan veni, vidi, vici (saya datang, saya melihat, saya menang).

Majas Polisindenton, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung. Contoh Majas Polisindenton:
  • Sesudah menyandarkan sepeda, lalu dia masuk ke teras rumah itu, kemudian mengetuk pintu, dan ditunggunya sampai tuan rumah tampak batang hidungnya.

Majas Interupsi, Majas ini digunakan untuk Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat. Contoh Majas Interupsi:
  • Pak Budi, lurah desaku, orangnya sangat baik.

Majas Eksklamasio, Majas ini digunakan untuk memberikan Ungkapan dengan menggunakan kata seru. Contoh Majas Eksklamasio:
  • Aduhai, ramainya pertandingan ini!

Majas Alonim, Majas ini digunakan untuk Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan. Contoh Majas Alonim:
  • Bagaimana jika perdarahan di otaknya tidak kunjung berhenti prof.?” tanya mahasiswa yang antusias pada kuliah kedokteran Prof. Budi Waseso.

Majas Enumerasio, Majas enumerasio yaitu majas gaya bahasa penegasan yang melukiskan atau menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa agar seluruh maksud di dalam kalimat tersebut menjadi lebih lugas dan jelas (Suprapto, 1991 : 27). Contoh Majas Enumerasio:
  • Korban kritis, motonya hancur lebur, darah menganak sungai, mengalir ke mana-mana.

Majas Preterito, Majas ini digunakan untuk Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya. Contoh Majas Preterito:
  • jangan kamu beritahu andi, kalo saya tadi menyontek.

Majas Kolokasi, Majas ini digunakan untuk Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat. Contoh Majas Kolokasi:
  • Nasibku, harus berurusan dengan si keras kepala.

Majas Silepsis, Majas ini digunakan untuk Penggunaan satu kata yang memiliki lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis. Contoh Majas Silepsis:
  • Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

Majas Zeugma, Majas Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak gramatis dan tidak logis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang membingungkan / rancu. Contoh Majas Zeugma:
  • Perlu saya ingatkan, Nenek saya itu peramah dan juga pemarah.


Majas sindiran

Majas Ironi, Majas ini digunakan untuk Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh Majas Ironi:
  • Suaramu merdu seperti kaset kusut.

Majas Sarkasme, Majas ini digunakan untuk Sindiran langsung dan kasar. Contoh Majas Sarkasme:
  • Kamu tidak dapat mengerjakan soal yang semudah ini? Dasar otak udang isi kepalamu!

Majas Sinisme, Majas ini digunakan untuk Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh Majas Sinisme:
  • Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?

Majas Innuendo, Majas ini digunakan untuk Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya. Contoh Majas Innuendo:
  • dia bisa lolos ujian karena menyogok

Majas Satire, Majas ini digunakan untuk Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Contoh Majas Satire:
  • ya ampun !!!, tugas semudah itu kau tidak bisa mengerjakan.
  • kamu itu budek atau tuli, punya telinga kok tidak mendengarkan.


Majas pertentangan

Majas Paradoks, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan menyatakan 2 hal yang seolah-olah bertentangan, padahal sejatinya keduanya adalah benar. Contoh Majas Paradoks:
  • Aku merasa sendirian di tengah kota Semarang yang ramai ini.

Majas Anakronisme, Majas ini digunakan untuk Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara waktu dan peristiwanya. Contoh Majas Anakronisme:
  • Dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan HP berbunyi tiga kali (saat itu HP belum ada)

Majas Oksimoron, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan yang mengandung pendirian/pendapat terhadap sesuatu yang mengandung hal-hal yang bertentangan atau Paradoks dalam satu frasa. Contoh Majas Oksimoron:
  • Siaran radio dapat dipakai untuk sarana persatuan dan kesatuan, tetapi dapat juga sebagai alat untuk memecah belah suatu kelompok masyarakat atau bangsa.

Majas Antitesis, Majas ini digunakan untuk Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya. Contoh Majas Antitesis:
  • Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival durian itu.

Majas Kontradiksi interminus, Majas ini digunakan untuk Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Contoh Majas Kontradiksi interminus:
  • Semua sudah siap kecuali Rizqi. (pernyataan "kecuali Rizqi" menyangkal pernyataan sebelumnya, yaitu "semua sudah siap")


Sekian Artikel tentang Macam Majas beserta Contoh, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi sobat MARKIJAR, jangan lupa share artikel ini agar bermanfaat bagi teman-teman sobat.

Macam Majas beserta Contoh
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

1 komentar untuk "Macam Majas beserta Contoh"