Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Faktor Penghambat Perubahan Sosial dan Contohnya

Faktor Penghambat Perubahan Sosial dan Contohnya - Selain memiliki faktor-faktor pendorong, perubahan sosial juga memiliki faktor-faktor penghalangnya, pada pembahasan kali ini akan kupas tuntas tentang faktor-fakor penghambat perubahan sosial sebagai pelengkap pembahasan sebelumnya tentang 8 Bentuk Bentuk Perubahan Sosial lengkap dengan Contoh.

Semangat untuk mewujudkan perubahan sosial senantiasa terdapat di dalam setiap kehidupan masyarakat, terutama ditunjang karena faktor keinginan masyarakat untuk berubah. Namun selain faktor yang dapat menunjang suatu perubahan sosial, terdapat pula beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Adapun faktor penghambat atau yang menghalangi terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut:

10 Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Rasa Khawatir Terjadinya Kegoyahan terhadap Integrasi Masyarakat

Ada beberapa anggota masyarakat yang khawatir dan takut terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat, karena mereka beranggapan perubahan akan menggoyahkan integrasi dalam masyarakat dan Perubahan yang terjadi pada kehidupan dinilai mengganggu tatanan sosial yang sudah berjalan. Contohnya penggunaan traktor dalam pengolahan lahan pertanian. Awalnya hal tersebut ditolak karena dapat memudarkan gotong royong di antara petani, namun lambat laun hal tersebut bisa diterima.

Adat atau Kebiasaan

Setiap masyarakat memiliki adat atau kebiasaan. Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perikelakuan bagi anggota-anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Jika suatu saat timbul krisis ketika adat dan kebiasaan sudah tidak efektif lagi dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya, adat dan kebiasaan tersebut tidak akan mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan adat dan kebiasaan sudah terbiasa dilakukan atau dipakai sehingga sangat sulit untuk mengubahnya.
Contohnya kebiasaan masyarakat dalam memotong padi dengan pisau yang terbuat dari kayu (ani-ani atau ketam) akan sulit diubah walaupun telah dikenal alat pemotong padi yang lebih efektif. Perubahan tersebut akan berdampak besar bagi tenaga-tenaga kerja (terutama wanita) yang menjadikan memotong padi sebagai mata pencaharian tambahan. Selain itu, adat dan kebiasaan yang sukar mengalami perubahan biasanya berupa kepercayaan, sistem mata pencaharian, cara berpakaian tertentu, dan lain-lain.
Suku Dayak, Masyarakat pedalaman
Suku Dayak

Sikap Masyarakat yang Konservatif (Tertutup)

Sikap konservatif atau takun menjalankan perubahan akan membawa mentalitas yang buruk dalam suatu kemajuan. Karena mereka menganggap elemen elemen perubahan yang datangnya dari luar dianggap berbahaya. Sering nya masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain lah memiliki sikap seperti itu, mereka mengganggap setiap unsur yang berbau negara penjajah akan ditolak dan dianggap berdampak negatif terhadap kepribadian masyarakat pada suatu bangsa. Karena itu sikap tersebut harus dihindari apabila seseorang hendak melakukan suatu perubahan.

Hambatan Ideologis

Suatu perubahan dalam masyarakat akan sulit terjadi seandainya berbenturan dengan ideologi atau paham yang diyakini oleh masyarakat tersebut, Karena setiap unsur perubahan yang berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan masyarakat akan ditolak sebab dianggap bertentangan dengan ideologi mereka.
Contohnya, masyarakat percaya bahwa Sebelum dilakukan pembangunan Jalan Raya harus dilakukan ritual selamatan dahulu. Namun, perencana proyek pembangunan tidak melaksanakan hal tersebut sehingga proyek akan ditolak keberadaannya oleh masyarakat.

Prasangka (Prejudice) terhadap Hal-Hal Baru

Selain nilai nilai kepentingan, prasangka buruk (Prejudice) akan hal yang baru bisa menghambat proses perubahan sosial. Setiap ada hal yang baru datang, ada semacam kekhawatiran dari sebagian masyarakat yang tidak menghendaki perubahan, kemudian beberapa orang tadi berusaha memengaruhi kelompok yang lain. Hal tersebut harus dihilangkan seandainya seseorang akan melakukan perubahan sosial.

Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat (Vested Interest)

Nilai-nilai tradisional akan menimbulkan suatu kepentingan-kepentingan kolektif yang tertanam kuat di masyarakat. Hal tersebut juga akan mengganjal sebuah perubahan sosial sebab pada hakikatnya sebuah perubahan itu berusaha untuk meninggalkan nilai nilai lama guna menuju pada nilai nilai yang baru yang lebih bermanfaat serta lebih sesuai dengan keadaan yang ada dalam masyarakat. Oleh sebab itu, seseorang yang mengharapkan suatu perubahan harus berani membuang jauh nilai-nilai kepentingan seperti ini.

Sikap Masyarakat yang Tradisional

Sikap masyarakat ini lebih memihak masa lampau karena masa tersebut merupakan masa yang penuh kemudahan menurut beberapa kelompok. Tradisi yang berlaku sebagai warisan masa lampau tidak dapat diubah dan harus terus dilestarikan. Hal tersebut berpotensi menghambat perubahan, terutama beberapa kelompok yang konservatif serta ingin tetap bertahan dalam kepemimpinan masyarakat.

Hakikat Hidup

Ada masyarakat yang mempunyai kepercayaan bahwa baik buruknya kehidupan ini telah diatur. Dorongan terjadinya perubahan dan penghambat perubahan selalu ada di setiap masyarakat, tergantung besar kecilnya kekuatan dalam menanggapi perubahan tersebut. Seandainya dorongan lebih kuat dibanding hambatan perubahan sosial akan terjadi. Akan tetapi, apabila hambatan lebih kuat dibanding dorongan, perubahan akan terganjal atau tidak terjadi.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Dengan pergaulan yang terbatas, dapat dipastikan perkembangan ilmu pengetahuan pasti akan terlambat. dan kemajuan ilmu pengetahuan sendiri bisa ditempuh di antaranya dengan metode "learning by doing". Tidak adanya keinginan untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan dapat mengakibatkan pola pikir yang terbelakang dan ketinggalan zaman, sehingga muncul sebuah pandangan miring (stigma) adanya kelompok masyarakat yang tidak mau berubah.

Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan manusia atau masyarakat lain dalam suatu pergaulan. Masyarakat yang sedikit berinteraksi dengan masyarakat lain mengalami perubahan yang lamban. Hal tersebut disebabkan masyarakat tidak mengetahui perkembangan masyarakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan sendiri. Mereka terkukung dalam kebudayaan mereka dan pola pemikiran yang masih tradisional (sederhana). Contohnya suku-suku bangsa yang masih tinggal di pedalaman.


Sekian penjelasan artikel tentang 10 Faktor Penghambat Perubahan Sosial lengkap dengan Contohnya, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi sobat maupun untuk sekedar menambah wawasan dan pengetahuan sobat mengenai Faktor Penghambat Perubahan Sosial, Macam Penghambat Perubaham Sosial dan Tantangan Perubahan Sosial. Terimakasih atas kunjungannya.

10 Faktor Penghambat Perubahan Sosial dan Contohnya
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

Posting Komentar untuk "10 Faktor Penghambat Perubahan Sosial dan Contohnya"