Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Perbedaan Ta'aruf dan Pacaran Yang Wajib Kamu Ketahui

Perbedaan Ta'aruf dan Pacaran - Ta'aruf dan pacaran merupakan 2 hal yang sangat berbeda dalam ajaran islam. Tapi kebanyakan orang di luar sana yang masih banyak salah persepsi mengenai konsep ta'aruf dan pacaran. Sebagian mereka ada yang beranggapan bahwa taaruf dan pacaran itu sama saja, sama-sama proses saling mengenal sebelum pernikahan. Sebagian yang lain, ada juga yang beranggapan bahwa ta'aruf itu merupakan pacaran secara islami. Semua anggapan itu sangatlah tidak benar.
Perbedaan Ta'aruf dan Pacaran Yang Wajib Kamu Ketahui
Perbedaan Ta'aruf dan Pacaran Yang Wajib Kamu Ketahui

Hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman kita mengenai arti ta'aruf itu sendiri. Oleh karena itu kamu wajib untuk mengetahuinya, agar tidak salah persepsi lagi maka pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai Perbedaan ta'aruf dan pacaran sesuai ajaran islam. Sehingga kita bisa lebih mengenal dan mengetahui bahwa ta'aruf tidaklah sama dengan pacaran. Untuk lebih jelasnya, terlebih dahulu kita harus mengetahui arti/definisi dari ta'aruf dan pacaran itu sendiri.

Definisi Ta'aruf

Menurut bahasa kata ta’aruf berarti "berkenalan" atau "saling mengenal". Ta'aruf berasal dari akar kata ta’aarafa. Seperti yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an yang terdapat pada firman Allah QS. Al Hujurat: 13, yang artinya: 
"Wahai manusia! sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal..." (QS. Al Hujurat: 13).
Dari firman Allah di atas dijelaskan bahwa tujuan dari semua ciptaan Allah terutama manusia yaitu agar kita (manusia) semua saling mengenal satu sama lain. 

Arti ta'aruf yang sesungguhnya yaitu perkenalan atau berkenalan. Untuk lebih spesifik, maksud dari arti ta'aruf tersebut adalah ta'aruf antar lawan jenis yang diartikan sebagai proses perkenalan antara seorang laki-laki (ikhwan) dan seorang perempuan (akhwat) untuk mendapatkan keyakinan terkait dengan menikah atau terhenti di ta'aruf. Selain bertujuan mendapatkan keyakinan untuk menikah, ta'aruf ini juga bisa dijadikan sebagai media untuk mengikat tali persaudaraan antar sesama muslim. Akan tetapi, arti ta'aruf antara lawan jenis terutama yang bukan mahramnya harus mempunyai batasannya tersendiri, misalnya tidak diperbolehkannya khalwat (berdua-duaannya seorang laki-laki dengan seorang perempuan) dan ikhtilat (pencampurbauran antara laki-laki dan perempuan). Ta'aruf yang dianjurkan dalam Islam adalah perkenalan dalam batas-batas yang sesuai dengan syariat islam dengan tidak melanggar/ keluar dari aturan agama islam.

Definisi Pacaran

Pacaran adalah suatu hubungan dekat antara dua orang (biasanya lawan jenis) yang bukan mahramnya tanpa adanya ikatan resmi. Biasanya pacaran dilakukan karena adanya unsur cinta atau rasa saling suka. Dalam pacaran terkadang disertai dengan aktivitas yang melapaui batas dan dilarang agama, tetapi ada juga yang masih bisa menjaga dirinya masing masing. Namun pada hakikatnya pacaran jelas dilarang dalam agama islam. Karena pacaran itu sendiri merupakan langkah awal dari perzinaan, mulai dari perzinaan yang kecil (seperti zina hati, zina mata, dan zina tangan ketika bergandengan tangan) hingga perzinaan yang besar. Allah dengan jelas memperingatkan kita untuk tidak mendekati zina, karena memang begitu banyak dampak negatif dari perzinaan itu sendiri. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah Q.S. Al-Isra’: 32, yang artinya:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Al-Isra’: 32)
Mejauhi pacaran sejatinya menjauhkan diri dari perbuatan zina. Selain itu, pacaran bisa membuat pelakunya berdosa, pacaran juga memberikan kerugian lain bagi pelakunya, misalnya terbuangnya waktu, uang, dan tenaga. Terkadang dalam hubungan pacaran, bisa jadi ada rencana baik yaitu rencana untuk menikah, tetapi kebanyakan dari mereka belum memikirkan ke arah pernikahan. 

Perbedaan Ta'aruf dan Pacaran

Dari pembahasan diatas, bisa dilihat dan diperhatikan bahwa ta'aruf dan pacaran jelas berbeda. Seperti yang telah kita ketahui, definisi ta'aruf berbeda dengan definisi pacaran. Tidak hanya dari definisinya saja yang berbeda,  namun masih ada beberapa perbedaan lainnya. Berikut ini beberapa perbedaannya :

1. Berdasarkan tujuannya
  • Ta’aruf : Mengenal calon istri atau calon suami, dengan harapan jika ada kecocokan antara kedua belah pihak maka proses berlanjut dengan pernikahan. 
  • Pacaran : Mengenal calon pacar baik laki-laki ataupun perempuan, dengan harapan jika ada kecocokan diantara keduanya maka tetap berlanjut dengan pacaran (belum tentu berlanjut dengan pernikahan atau tidak sama sekali) dan pacaran lebih mengarah kepada kenikmatan sesaat, maksiat, dan zina.

Baca Juga : 20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)

2. Berdasarkan pertemuannya
  • Ta’aruf : pertemuan yang dilakukan seperti adab bertamu biasa, dirumah sang calon (baik dari pihak laki-laki ataupun perempuan) atau bisa ditempat pertemuan lainnya. Tentunnya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan masih tetap dalam koridor syari'ah Islam. Minimal harus ada pihak ketiga atau orang lain (yang mahramnya) misalnya dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak ada alasan untuk pergi jalan-jalan berdua, boncengan, bergandengan tangan, nonton dan seterusnya. Pertemuan dalam ta'aruf lebih baik dilakukan dengan sedikit pertemuan, dikarenakan untuk menghindari zina hati. Selama pertemuan baik dari pihak laki-laki maupun perempuan dipersilahkan untuk menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing seperti halnya kepentingan untuk menikah. 
  • Pacaran : pertemuan yang dilakukan hanya berdua saja baik dirumah sang calon atau ditempat pertemuan lainnya. Dalam pacaran, kebanyakan dari mereka tidak melibatkan pihak ketiga (yang mahramnya) untuk menemani dan menjadi saksi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (terutama hal yang dilarang dalam agama islam). Pertemuan biasanya dilakukan seminggu sekali, kebanyakan di malam minggu.

3. Berdasarkan ada tidaknya ruang untuk berkhalwat
  • Ta'aruf : jelas tidak memberikan ruang untuk khalwat (berduaan), karena ketika mengadakan pertemuan secara lansung wajib hukumnya ditemani oleh pihak ketiga yang merupakan mahramnya.
  • Pacaran : pada umumnya khalwat (berduaan) merupakan hal yang biasa dilakukan dan bahkan menjadi aktivitas utamanya ketika bertemu. Misalnya makan bareng berdua, jalan bareng udah pasti berdua, nonton bareng juga berdua, semuanya serba berdua tanpa ada pihak ketiga yang menemani. Hal tersebut bisa membuka kesempatan untuk mendekatkan diri pada zina.

4. Berdasarkan awal terjadinya ta'aruf dan pacaran
  • Ta’aruf : ketika kedua belah pihak (calon suami dan calon istri) sudah merasa bahwa menikah merupakan suatu kebutuhan dan sudah benar-benar siap secara fisik, mental serta materi untuk menikah.
  • Pacaran : ketika butuh teman buat curhat, penyemangat hidup atau yang lebih parah lagi pacaran hanya untuk kesenangan sesasat.

5. Berdasarkan lamanya waktu ta'aruf dan pacaran
  • Ta’aruf : Prinsip dari melakukan ta'aruf adalah lebih cepat lebih baik (dalam hal waktunya), jika dari kedua belah pihak sudah tidak ada lagi keraguan dan mantap untuk bersatu dalam pernikahan tetapi jika tidak ada kecocokan maka segera berhenti sampai di proses taaruf.
  • Pacaran : waktunya bisa 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, dan bahkan tidak ada batas maksimalnya.

Baca Juga : Perbedaan Nabi dan Rasul (Lengkap)

6. Taaruf tanda keseriusan sedangkan pacaran hanya untuk main-main.
  • Ta'aruf : tanda keseriusan dalam ta'aruf berarti kesiapan untuk menikah, karena salah satu syarat dari ta'aruf yaitu siap menikah baik dari sisi mental, sisi keuangan, dan juga izin dan restu dari orang tua.
  • Pacaran : arti dari pacaran hanya untuk main-main yaitu dimana tidak ada komitmen dan kejelasan kapan akan menikah dari awal menjalin hubungan pacaran. Istilah yang sering diucapkan bagi mereka yang pacaran “Udah coba jalanin aja dulu, jika ada kecocokan lanjut pada tahap serius”.

Baca Juga : 16 Keutamaan di Bulan Ramadhan

7. Berdasarkan rasa cinta
  • Ta'aruf : tidak ada ungkapan rasa cinta dan sayang di awal/sebelum akad pernikahan. Bagi mereka yang ta'arufan, mereka harus siap sedia menjaga hati mereka dari perasaan cinta, karena cinta pada ta'aruf dibangun setelah akad pernikahan. Sehingga ketika ta'aruf gagal maka tidak ada salah satu dari mereka yang merasa dikecewakan.
  • Pacaran : pacaran di awali dengan ungkapan rasa cinta, sudah terciptanya ikatan hati dan rasa satu sama lain. Sehingga ketika gagal menuju pernikahan maka akan ada diantara mereka rasa kecewa, merasa dirugikan, ada juga yang merasa tidak rela atau belum bisa mengiklaskan untuk kehilangannya.

Sekian uraian artikel tentang perbedaan ta'aruf dan pacaran sesuai ajaran islam, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi anda maupun untuk sekedar menambah wawasan dan pengetahuan anda mengenai Pengertian Ta'aruf, definisi 
Ta'aruf, ketentuan Ta'aruf dan perbedaan Ta'aruf dan pacaran. Terimakasih atas kunjungannya.

Perbedaan Ta'aruf dan Pacaran Yang Wajib Kamu Ketahui
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

1 komentar untuk "7 Perbedaan Ta'aruf dan Pacaran Yang Wajib Kamu Ketahui"