Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku dan Jalan Hijrahku

Aku dan Jalan Hijrahku - Tak pernah terlintas sedikitpun di fikiranku untuk mengenakan pakaian yang biasa orang sebut sebagai “syar’i”, karena sebelumnya saya sangat risih kepada orang yang selalu menasehati saya untuk mengenakan jilbab. Dulu saya selalu bilang ke teman “yang penting hatinya baik dulu baru pakai jilbab”.

Dulu, menggunakan kerudung hanya sekedar berangkat ke sekolah hingga pulang ke rumah. Pakaian andalan untuk berpergian hanyalah celana jeans dan kaos, tak lupa pula rambut selalu kukuncir, benar-benar seperti anak muda yang katanya gaul dan trendi, serta jauh dari kata agamis.

Kisah hijrahku berawal ketika bulan Ramadhan di tahun 2015, kala itu sedang marak-maraknya untuk hijab fashion. Awalnya saya hanya ikut-ikutan supaya trend masa kini, namun sepertinya di hati ini sangat lelah untuk selalu mengikuti fashion terlebih dengan model jilbab yang lilit sana dan lilit sini.
Cerita Motivasi - Aku dan Jalan Hijrahku
Cerita Motivasi - Aku dan Jalan Hijrahku

Tepatnya sekitar Februari 2016 disitu teman saya yang kebetulan memang sudah “berhijrah” menceritakan tentang suka duka hijrah, dia mengatakan bahwa “yakin saja saat kita berubah karena Allah insya Allah nikmat dan diberi kemudahan serta keinginan untuk selalu mendalami ilmu agama Islam”
Awalnya saya sangat ragu dan penuh pertimbangan, yang pertama bagi saya syar’i itu mahal dan butuh modal, kita harus mengoleksi gamis dan segala atributnya dari awal. Karena tahu sendiri saya sama sekali tidak punya rok dan pakaian panjang pun sangat jarang apalagi khimar dan sejenisnya. saat itu juga banyak pikiran negatif yang muncul dikepala saya.

"Ketika saya sudah syar’i bagaimana dengan akhlak saya yang masih sangat buruk dan jauh dari kata baik ini?"

"Bagaimana jika saya syar’i namun tetap ngefans kepada Kpop?"

"Bagaimana ketika syar’i namun masih tetap jalan kepada yang bukan mahramnya?"

Pokoknya banyak sekali godaan ketika saya ingin berhijrah. Namun teman saya selalu mensupport saya bahwa “ketika kita ingin melakukan sesuatu yang buruk baik perkataan maupun perbuatan, tentu kita akan malu sendiri terhadap pakaian syari kita”.

Lalu dengan hati-hati saya bicara kepada mama saya tentang niat berhijrah tersebut, awalnya saya mendapat penolakan “pakai jilbab yang normal saja, toh kamu masih kuliah ribet pakai begituan”, kata mama saya waktu itu.

Disitu saya sempat ingin mengikuti omongan beliau tentang jilbab yang biasa-biasa saja, namun saya teringat bahwa kriteria jilbab yang telah ditentukan oleh Allah itu ya memang yang syari. berikut Kriteria jilbab syari :
Menutup aturan sesuai syar'iah - Kriteria dan aturan jilbab syar'i
Menutup aturan sesuai syar'iah - Kriteria dan aturan jilbab syar'i

Kemudian saya terus membujuk mama tentang keinginan saya mengenakan jilbab syar'i, dan akhirnya beliau membolehkan saya untuk bersyar’i di kehidupan sehari-hari.
Berhijrah tidak semudah yang saya bayangkan, ternyata banyak sekali omongan, hinaan, cemoohan baik itu disengaja maupun tidak dari teman-teman baik di kampus, di tempat kerja, di rumah dll, yang membuat hati ini ingin menyerah, namun ketika ingin menyerah saya selalu membayangkan wajah kedua orang tua saya dan menyemangati diri sendiri “masa cuma begitu doang udah mau nyerah? katanya ingin jadi anak yang sholeha?”

Itulah sepenggal cerita tentang Aku dan Jalan Hijrahku. Oyaa kenapa harus syari ? lalu apa saja sih kriteria syar’i itu? Next akan saya bahas tentang itu.

Sobat dapat membaca kelanjutan artikel ini di : Kenapa Harus Syar’i ? dan Seperti Apa Model Baju Syar'i ?

Sekian uraian artikel tentang Aku dan Jalan Hijrahku, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat utamanya semakin mengenalkan sobat mengenai pentingnya hijab dalam kehidupan sehari-hari, dan memotivasi sobat untuk segera memantapkan diri dalam mengenakan hijab / jilbab. Artikel diatas merupakan salah satu artikel kiriman dari sobat markijar.com, seandainya sobat ingin mengirimkan artikel atau cerita sobat untuk kami publikasilakan, silakan  hubungi kami melalui Kontak Kami, Terimakasih atas kunjungannya.

Cerita Motivasi - Aku dan Jalan Hijrahku
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

Posting Komentar untuk "Aku dan Jalan Hijrahku"