Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Light Rail Transit (LRT), serta perbedaannya dengan MRT dan KRL

LRT (Light Rail Transit) merupakan salah satu sistem Kereta Api Penumpang (tipe Kereta Api ringan) yang biasanya beroperasi dikawasan perkotaan yang memiliki konstruksi ringan dan dapat berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, LRT sering juga disebut dengan tram. LRT (Light Rail Transit) sendiri merupakan moda transportasi masal yang merupakan bagian dari Mass Rapid Transit (MRT) dengan cakupan wilayah yang lebih kecil. LRT telah diterapkan di berbagai negara di belahan dunia, di kawasan (Asia Tenggara) sudah ada Singapur dan Filipina yang telah menerapkannya. Di Singapur LRT termasuk dalam bagian SMRT (Singapore Mass Rapid Transit).
LRT (Light Rail Transit)
LRT (Light Rail Transit)

Sejarah LRT Indonesia

Istilah LRT di Indonesia kalah populer dengan 'trem' (nama lain LRT). Selain itu LRT di Indonesia masih menjadi sistem yang independen atau belum terintegrasi dengan MRT (tidak seperti di singapura), karena di indonesia sendiri tidak memiliki MRT, Di Indonesia LRT sejatinya sudah ada sebelum tahun 1900an (saat penjajahan Belanda), tepatnya di Surabaya dan Jakarta. Pada saat itu LRT dibangun dengan tenaga uap kemudian pada 1930an diganti menggunakan tenaga listrik. Tapi pada akhirnya LRT digusur sebab rencana pengembangan tata kota lebih cenderung ke subway atau metro. Sejatinya Indonesia saat ini masih memiliki LRT yaitu di Solo, bahkan saat ini Solo telah berencana mengembangkan LRT dan ingin membangun sistem LRT yang lebih besar.

Selain di Solo, LRT juga akan dibangun di Jakarta (LRT Jakarta), yang nantinya akan dibangun pada 2 tahap, tahap 1 adalah melalui rute Cibubur-Cawang-Grogol. Selanjutnya pada tahap 2 dibangun melalui rute Bekasi Timur-Cawang.
Rencana Jaringan LRT Jakarta
Rencana Jaringan LRT Jakarta

Pertimbangan Penerapan sistem LRT di Indonesia

Untuk meng instal sistem LRT di Indonesia (khususnya LRT Jakarta) memerlukan banyak pertimbangan yang sangat matang:
  • Perlu investasi yang besar, biaya per kilometer LRT sangatlah tinggi, setiap 1 kilometer biaya yang digunakan untuk membangun LRT sama dengan Biaya 5 kilometer untuk membangun Bus Rapid Transit / BRT (membangun 1KM LRT lebih mahal 5 Kali dari membangun 1KM jalur BRT), selain dari revenue (penghasilan) yang didapatkan dari LRT. Dikhawatirkan tidak sebanding dengan besarnya dana untuk membangun LRT.

  • Perlu Perencanaan Tata Ruang Kota yang Matang, perencanaan tata ruang kota sangat penting hal ini berkaitan dengan optimalisasi wilayah yang perlu dibangun LRT, hal tersebut terkait juga dengan rencana pengembangan jalur LRT dalam jangka waktu panjang dan terkait dengan demand serta lahan yang tersedia.

  • Perlu Integrasi antar moda, Integrasi sangat penting hal itu menyangkut aksesibilitas yang tinggi sehingga diharapkan memudahkan pengguna untuk berpindah dari moda transportasi lain ke LRT. Integrasi antar stasiun-bandara, atau stasiun-terminal sangatlah penting.

  • Perlu adanya pelayanan yang terbaik, biaya investasi yang besar akan sia-sia jika tidak didukung oleh pelayanan yang prima. Misalnya memiliki ketepatan waktu jarak tiap armadanya (misal jarak tiap armada 10-12 menit, tidak molor atau terlalu cepat), karena di indonesia ketepatan waktu seperti dikesampingkan.

Lalu apa perbeddaan LRT, MRT dan KRL? berikut kami telah merangkumnya dari sumber terpercaya kami:

Perbedaan LRT, MRT dan KRL

LRT singapura
LRT singapura
Light Rail Transit (LRT)
  • LRT tergolong dalam kereta ringan dan merupakan moda transportasi masal yang cocok dioperasikan di daerah kota.
  • LRT memiliki lebar antar 2,7-2,8 meter, dan dikendalikan dengan sistem otomatis (melaui ruang kontrol) tanpa menggunakan masinis yang ada di kereta seperti KRL.
  • LRT dapat ditempatkan diantara lalu lintas lainnya mengingat kecepatan LRT biasanya hanya sekitar 30-40 kilometer / jam.
  • Dengan dimensi yang relatif kecil, LRT memiliki keunggulan pada radius putarnya yang hanya 20-30 meter, jauh lebih kecil dari KRL atau MRT. hal ini lah yang menyebabkan pemerintah kepincut dengan LRT ketimbang monorail, karena dengan radius putar yang relatif kecil LRT cocok dengan kondisi Jakarta yang memiliki banyak gedung tinggi.
  • Menurut Ahok (Gubernur Jakarta), LRT di Jakarta merupakan rangkaian kereta yang terdiri dari maksimal tiga kereta. Setiap rangkaian kereta dapat mengangkut 628 orang penumpang.

MRT china
MRT china
Mass Rapid Transit (MRT)
  • Sama seperti LRT, MRT juga merupakan kereta yang dioperasikan secara otomatis tanpa harus dijalankan oleh masinis. (dijalankan melalui pusat kendali)
  • MRT biasanya mampu melaju hingga kecepatan 100 km/jam.
  • Mengingat dimensi gerbong yang cukup besar. Lebar gerbong sekitar 3,2-3,5 meter, sehingga MRT memiliki radius putar lebih lebar dibanding LRT.
  • Biasanya kereta yang akan digunakan oleh MRT adalah rangkaian kereta yang terdiri dari maksimal enam kereta.

KRL Jabodetabek
KRL Jabodetabek
Kerta Rel Listrik (KRL)
  • KRL merupakan jenis moda transportasi kereta yang digerakkan melalui tenaga listrik. Sejak tahun 1976. KRL  sudah ada di jakarta.
  • Dalam pengoperasiannya KRL masing menggunakan tenaga masinis mengingat dalam hal teknologi masih menggunakan sistem propulsi motor listrik.
  • Dari segi kecepatan, tidak jauh dengan MRT, KRL dapat melaju dengan kecepatan 100 km/jam.
  • Dengan gerbong yang lebih besar, KRL dapat mengangkut penumpang yang lebih banyak, Hanya saja KRL memiliki radius putar yang sangat lebar layaknya kereta api.
  • Biasanya kereta yang akan digunakan oleh KRL adalah rangkaian kereta yang terdiri dari delapan hingga sepuluh kereta.

Dengan Banyaknya moda transportasi di Ibu Kota (Jakarta) menjadi bagian dari solusi pemerintah dalam mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta. Dengan adanya banyak pilihan moda tersebut, masyarakat akan lebih dimanjakan jika ingin bepergian di jakart apakah akan memilih LRT Jakarta atau moda transportasi lainnya.


Sekian Artikel tentang Mengenal Light Rail Transit (LRT), serta perbedaannya dengan MRT dan KRL, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi sobat.

Mengenal Light Rail Transit (LRT), serta perbedaannya dengan MRT dan KRL
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

Posting Komentar untuk "Mengenal Light Rail Transit (LRT), serta perbedaannya dengan MRT dan KRL"