Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dapat kita rasakan sebagai gejala geografi. Pernahkah kita berpikir bahwa adanya perubahan cuaca, terjadinya pasang surut air laut, gempa bumi, perubahan penggunaan lahan, migrasi penduduk, perubahan jumlah penduduk, dan adanya fluktuasi harga hasil pertanian juga merupakan gejala geografi? Mungkin dalam pemahaman sempit geografi, identik hanya berisi gambaran peta bumi padahal geografi lebih luas lagi. Marilah kita mengubah pemahaman kita tentang geografi sekarang juga!

Masih ingatkah kalian dengan bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami yang menerjang Aceh dan Nias pada tanggal 26 Desember 2004? Gempa bumi dan tsunami telah menimbulkan banyak korban jiwa. Kerugian yang ditimbulkan oleh bencana ini tidak terhitung jumlahnya, baik itu kerugian material maupun spiritual, bahkan sampai sekarang masih banyak korban tsunami yang belum mendapatkan tempat tinggal yang layak dan masih mengalami trauma yang berkepanjangan. Hal ini menggambarkan secara ringkas ruang lingkup geografi, mulai dari kejadian alam yang berupa gempa bumi dan tsunami sampai pada pengaruh bencana terhadap dinamika kehidupan penduduk sebelum dan sesudah bencana. Gempa bumi dan gelombang tsunami merupakan sebagian dari gejala geografi. Gejala geografi ini terjadi dengan sendirinya secara alami, kita tidak dapat menentukan dan mencegah terjadinya. Demikian juga dinamika dan perubahan penduduk yang terjadi juga merupakan gejala geografi yang ditimbulkan oleh peristiwa geografi sebelumnya.

Untuk mengkaji lebih jauh tentang geografi, terlebih dahulu kita pelajari tentang konsep geografi, pendekatan geografi, prinsip-prinsip geografi, dan aspek geografi pada pokok bahasan berikut ini.

A. Konsep Geografi

1. Pengertian dan Batasan Geografi

Istilah geografi pertama sekali diperkenalkan oleh Eratosthenes (276–104 SM) dalam bukunya Geographika. Geografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata geo berarti ‘bumi’ dan graphein yang berarti ‘tulisan’. Jadi, geografi berarti ’tulisan tentang bumi’, sehingga geografi sering disebut sebagai ilmu bumi. Padahal, geografi tidak hanya mempelajari tentang permukaan bumi, tetapi juga mempelajari benda-benda di luar bumi dan di ruang angkasa. Dengan demikian, pengertian geografi dapat didefinisikan menjadi lebih luas yang dapat mengakumulasi semua hal di atas. Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi, penduduk, flora, fauna, udara, iklim, dan segala yang berinteraksi dengannya.

Berbagai batasan tentang pengertian geografi telah dikemukakan oleh beberapa ahli.
  • Menurut Ferdinan Von Richthofen geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya, serta menerangkan hubungan sebab akibat ataupun terdapatnya gejala dan sifat-sifat itu secara bersamaan.

  • Sidney E. Ekblaw dan D.J.D. Mulkurne mengartikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi dan kehidupannya yang memengaruhi cara kita hidup, makanan yang kita makan, pakaian yang kita pakai, rumah yang kita bangun, dan aktivitas rekreasi yang kita nikmati.

  • Menurut Halim Khan, geografi adalah lingkungan alam dan sosial merupakan wilayah untuk melakukan kegiatan, mendeskripsikan, menganalisis, dan menikmati tingkah laku manusia di bumi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya.

  • Bintarto berpendapat bahwa geografi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai penghidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

  • Menurut hasil seminar dan lokakarya geografi di Semarang tahun 1988, geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.

Dari pengertian-pengertian di atas, geografi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam kaitannya dengan hubungan atau susunan keruangan dan kewilayahan.

2. Ruang Lingkup dan Ilmu Pendukung Geografi

a. Ruang Lingkup Geografi
Ruang lingkup geografi sangat luas, meliputi kehidupan di muka bumi, di ruang angkasa, berbagai gejala alam, serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Pengetahuan mengenai gejala alam dan kehidupan di muka bumi disebut dengan gejala geosfer, dalam hal ini geografi akan mempelajari penyebab terjadinya dan menjelaskan mengapa dan bagaimana terjadinya gejala geosfer.

Ruang lingkup geografi juga mencakup interaksi antara manusia dan lingkungannya. Sebagai contoh manusia memanfaatkan lahan pertanian untuk bercocok tanam sehingga dapat menghasilkan beras yang merupakan sumber makanan pokok sebagian besar masyarakat. Ini berarti bahwa ada interaksi antara manusia dan lingkungannya yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan tambahan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan agar sumber daya alam tetap terjaga kita tidak boleh terlalu mengeksploitasi sumber daya alam tersebut. Sangatlah bijak jika kita selalu menjaga dan memelihara alam dengan sebaik-baiknya.

Secara garis besar ilmu geografi terbagi menjadi dua bagian besar yaitu geografi fisik dan geografi sosial. Gabungan antara geografi fisik dan geografi sosial terjadi geografi regional. Geografi fisik adalah bagian ilmu geografi yang mempelajari tentang semua peristiwa di muka bumi, baik di darat, laut, udara, maupun luar angkasa beserta faktor penyebab terjadinya. Geografi sosial adalah bagian dari ilmu geografi yang mempelajari tentang interaksi antarmanusia, sedangkan geografi regional adalah ilmu yang mempelajari tentang perwilayahan dari negara-negara yang ada.

b. Ilmu Pendukung Geografi
Geografi mempunyai kajian ilmu yang sangat luas sehingga ilmu geografi memerlukan ilmu pendukung yang erat kaitannya dengan geografi. Kajian geografi mempelajari bumi secara fisik, gejala sosial, teritorial, dan interaksi antarmanusia. Hal ini menjadi ciri geografi yang spesifik dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pendukung geografi juga disebut sebagai cabang-cabang ilmu geografi. Ilmu pendukung tersebut, antara lain, sebagai berikut.
  • Geologi, ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses alamiah perkembangannya.
  • Geomorfologi, studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
  • Geofisika, ilmu yang mengkaji sifat-sifat fisik bumi bagian dalam dengan metode teknik fisika, seperti mengukur gejala-gejala magnetik dan gaya berat.
  • Meteorologi, ilmu yang mempelajari atmosfer, udara, cuaca, suhu, angin, dan curah hujan.
  • Hidrologi, ilmu yang mempelajari air di permukaan dan di bawah permukaan (air tanah), dan air di udara.
  • Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang perairan laut dan isinya, antara lain, sifat-sifat air laut, terjadinya pasang surut, kedalaman, arus, geologi dasar laut, tumbuhan, binatang, serta hubungan antara laut dan atmosfer.
  • Demografi, ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulkan, menyelidiki catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui perkembangan, kepadatan, kelahiran, kematian, migrasi, dan persebaran penduduk.
  • Astronomi, ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit di luar atmosfer bumi, seperti matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa, baik sifat-sifat fisik, kimia, maupun gerakan sampai pada proses kejadian benda langit.
  • Klimatologi, studi tentang kondisi rata-rata cuaca dan membahas berbagai iklim di seluruh dunia.
  • Meteorologi, ilmu yang mempelajari tentang cuaca.
  • Pedologi, ilmu yang mempelajari tentang tanah, jenis, struktur, dan unsur-unsur tanah.
  • Biogeografi, ilmu ini terdiri dari geografi tumbuhan dan geografi hewan.
    a. Geografi Tumbuhan (fitologi), ilmu yang mempelajari persebaran tumbuhan di muka bumi dan kesesuaian tumbuhnya dengan kondisi iklim di bumi.
    b. Geografi Hewan (zoologi), ilmu yang mempelajari tentang binatang, baik tempat mereka hidup, berkembang, maupun persebarannya.
  • Etnografi, cabang geografi yang mempelajari jenis ras penyebaran bangsa-bangsa dilihat dari sudut geografis.
  • Kartografi, ilmu tentang peta, baik teknis pembuatan, jenis, maupun pemanfaatannya

Latihan Individu
  1. Jelaskan definisi geografi menurut Sidney E. Ekblaw dan Halim Khan!
  2. Mengapa gempa bumi dan tsunami merupakan salah satu gejala geografi?
  3. Jelaskan mengapa sekarang kita memilih sebutan geografi daripada ilmu bumi!
  4. Apakah yang dimaksud dengan geografi regional itu?

B. Pendekatan Geografi

1. Pendekatan Geografi

Pendekatan dan metode dalam kajian geografi sejak awal pertumbuhan pada masa Yunani hingga saat ini selalu mengalami perubahan. Kajian geografi telah dilakukan orang dengan bentuk pendekatan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Pandangan filsafat turut berpengaruh, perubahan paradigma yang dianut menjadi penentu cara kerja atau metode serta sasaran menjadi perhatian utama geografi, berkaitan erat dengan perdebatan sejumlah tokoh dalam mempelajari geografi.

Menurut Pattison pendekatan geografi digolongkan pada empat hal berikut.
  • Tradisi keruangan; pusat perdebatan pada persoalan geometri, hubungan keruangan dan juga perpindahan keruangan. Hal ini memfokuskan sifat keruangan melekat pada setiap fenomena yang ada di muka bumi. Masalah keruangan pada kehidupan modern lebih kompleks dan perlu pendekatan ”special organization”. Nilai terapan geografi akan lebih banyak dipakai dalam kegiatan perencanaan analisis masalah keruangan dan pemanfaatannya.
  • Tradisi studi wilayah; yang perhatiannya terpusat pada bagian karakteristik esensial tempat-tempat atau kawasan fakta. Secara kartografi dari satu tempat ke tempat lain.
  • Tradisi hubungan manusia dan alam; perhatiannya terpusat pada interaksi manusia dengan lingkungannya. Hubungan udara, air, kondisi alam, dan tempat-tempat pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
  • Tradisi ilmu kebumian; perhatiannya terpusat pada upaya mendeskripsikan ciri-ciri permukaan bumi, aspek keadaan alamnya, gejala-gejala, sifat, dan proses alam di bumi. Hal ini menghasilkan geografi fisis, dan melihat kenyataan terjadi cabang pengkhususan geografi yang banyak menjadi menyempit. Contoh: ilmu kebumian menjadi geologi, oseanologi, meteorologi, dan astronomi.

2. Objek Studi Geografi

Objek geografi antara lain sebagai berikut:
  • atmosfer (udara yang menyelimuti bumi), litosfer (kulit bumi), pedosfer (lapisan tanah di permukaan bumi), dan hidrosfer (air di permukaan bumi);
  • biosfer (kehidupan flora dan fauna di muka bumi) dan antroposfer (manusia di bumi);
  • perkiraan bentang lahan dan bentang sosial dan budaya baik di perkotaan maupun perdesaan;
  • keberagaman hubungan manusia dengan lingkungannya sebagai akibat budaya dan teknologi;
  • hubungan manusia dengan segala proses yang ada di muka bumi yang merupakan pendekatan ekologi.

3. Fungsi Pelajaran Geografi

Fungsi pelajaran geografi adalah:
  • sebagai alat analisis keruangan dengan proses-proses yang saling terkait, misalnya, keterkaitan antaraspek fisik, sebagai contoh keterkaitan lereng dan erosi, keterkaitan aspek fisik dan sosial ekonomi;
  • sebagai alat analisis kelingkungan yang berfungsi menganalisis hubungan antara manusia dan lingkungan tempat tinggalnya, misalkan hubungan antara laut dan tambak dengan nelayan atau hubungan antara petani vanili dan dataran tinggi;
  • sebagai alat analisis kewilayahan sehingga dapat memberikan ciri yang khas pada satu wilayah, yang dapat membedakan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya.

4. Tujuan Pembelajaran Geografi

Adapun tujuan pembelajaran geografi yang menjadi dasar pembelajaran geografi ada tiga macam, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Sebagai pengetahuan, geografi bertujuan mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan prosesnya; mengembangkan pengetahuan, peluang dan keterbatasan sumber daya alam untuk dimanfaatkan; mengembangkan konsep dasar geografi yang terkait dengan lingkungan sekitar dan wilayah negara atau dunia.

Sebagai keterampilan, geografi bertujuan mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan; mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan; mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.

Sebagai sikap, geografi bertujuan menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar; mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup; mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya; mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya; mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.

Latihan Individu
  1. Jelaskan objek kajian ilmu geografi!
  2. Jelaskan empat ilmu penunjang geografi yang berhubungan dengan aktivitas manusia!
  3. Uraikanlah tujuan pembelajaran geografi!

C. Prinsip-Prinsip Geografi

1. Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari

Gejala geografi adalah keterkaitan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Gejala geografi memengaruhi kehidupan manusia.Timbulnya gejala-gejala geografi ini tidak dapat kita atur sehingga gejala ini tidak dapat diminta ataupun ditolak manusia. Dapat dikatakan bahwa gejala-gejala geografi atau gejala alam mendukung dan sekaligus membatasi aktivitas manusia. Pada batas-batas tertentu, manusia harus menyesuaikan diri dengan alam.

Gejala-gejala geografis yang terjadi di atmosfer antara lain angin, awan, petir, dan hujan. Gejala geografis yang terjadi di litosfer antara lain gempa bumi, gunung berapi, patahan, dan lipatan. Gejala geografi yang terjadi di pedosfer antara lain pembentukan tanah, erosi, dan sedimentasi. Gejala geografis yang terjadi di hidrosfer antara lain banjir dan tsunami. Gejala geografis yang terjadi di biosfer antara lain migrasi penduduk dan penyebaran hama tikus. Keseluruhan gejala geografis baik yang terjadi di atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, dan biosfer saling berhubungan dan memengaruhi antara satu dengan yang lain.

Beberapa gejala geografi yang memengaruhi kehidupan manusia, antara lain, gejala yang bersifat sosial-geografi, misalnya, transmigrasi yang disebabkan kepadatan topografi dan kesejahteraan di daerah asal yang kurang mendukung sehingga diberi lokasi permukiman yang dapat meningkatkan kesejahteraan para transmigran. Gejala yang bersifat sosialekonomi geografi, misalnya, munculnya industri di daerah agraris yang menimbulkan perubahan status sosial; contoh, daerah Karawang-Bekasi dahulu adalah daerah pertanian yang subur, sekarang berubah menjadi daerah industri dan permukiman penduduk. Gejala yang bersifat fisiografis, misalnya, perubahan bentang lahan yang berpengaruh pada keadaan ekonomi seseorang. Gejala yang bersifat klimatologis, misalnya, perubahan iklim berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Gejala yang bersifat sosiologisekonomis, misalnya, perbedaan status sosial dalam masyarakat memengaruhi perilaku konsumtif dan ekonomi masyarakat. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa masing-masing gejala geografi itu mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap kehidupan manusia.

2. Prinsip-Prinsip Geografi dan Unsur Pokok Geografi

Jika kita amati dan kita analisis gejala geografi dalam kehidupan seharihari, ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut.
  • Prinsip persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.
  • Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala satu dengan yang lain.
  • Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Deskripsi selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
  • Prinsip korologi, yaitu suatu gejala, fakta, ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut.

Dalam geografi terdapat dua unsur pokok, yaitu keadaan alam dan keadaan manusia. Keadaan alam meliputi kekuatan alam, proses-proses yang terjadi serta unsur-unsur fisik, topologi, dan biotik. Keadaan manusia meliputi lingkungan sosial, bentang alam, budi daya, dan masyarakat. Keadaan alam tidak sedinamis keadaan manusia karena perubahannya yang lambat. Dengan kreativitas dan dorongan untuk lebih maju menjadikan keadaan manusia mengalami perubahan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan keadaan alam.

Unsur-unsur fisik meliputi iklim, cuaca, keadaan air, relief, tanah, serta keadaan hasil tambang dan mineral. Pengaruh topografi, antara lain, letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah. Pengaruh letak dapat dibedakan menjadi letak astronomis, letak geologis, letak geomorfologis, letak geografis, letak maritim, letak ekonomis, dan letak sosiokultural.

Letak astronomis adalah letak yang dihubungkan oleh garis lintang dan garis bujur sehingga membentuk titik koordinat. Garis lintang adalah garis paralel pola bumi yang sejajar dengan ekuator/khatulistiwa, yang terdiri dari garis lintang utara (LU) dan garis lintang selatan (LS). Jarak antarlintang diukur dengan derajat (°). Garis bujur adalah garis yang menghubungkan kutub selatan dan kutub utara dan tegak lurus dengan garis lintang. Meridian Greenwich adalah meridian nol atau meridian pangkal atau garis bujur 0° yang disepakati dalam Kongres Meridian Internasional di Washington tahun 1884.

Secara astronomis, dilihat dari letak garis lintangnya, Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS, berarti sebagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan dengan batas paling utara 6° LU dan batas paling selatan 11° LS, serta jarak lintang 17°. Jika dilihat dari letak garis bujur Indonesia terletak di belahan bumi timur (diukur dari garis bujur 0°) dengan batas paling barat 95° BT dan batas paling timur 141° BT serta jarak bujur 46°.

Perbedaan garis bujur dapat menyebabkan perbedaan waktu. Di wilayah Indonesia waktu terbagi menjadi tiga daerah waktu yaitu:
  • Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), berdasar meridian pangkal 105° BT yang mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Barat dengan selisih waktu 7 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
  • Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), berdasar meridian pangkal 120° BT, yang mencakup wilayah Pulau Bali, NTB, NTT, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, dan seluruh provinsi di Sulawesi, dengan selisih waktu 8 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
  • Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), berdasar meridian pangkal 135° BT yang mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku Utara, dengan selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.

Keliling bumi kita adalah 360°, sedangkan jumlah pembagian waktu dunia 24 jam dalam 1 hari. Hasil pembagian keliling bumi dengan pembagian waktu dunia adalah 15°, sehingga setiap perputaran bumi 15° terjadi perbedaan waktu 1 jam.

pengertian geografi, geografi adalah, geografi kelas x, geografi sma.

Letak geologis adalah letak suatu negara atau daerah berdasarkan struktur batuan yang ada di muka bumi. Letak geologis Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania (Sirkum Alpen Banda). Pengaruh pertemuan dua sirkum di wilayah Indonesia memiliki banyak gunung api (vulkanik) yang membawa kesuburan tanah, tetapi menyebabkan wilayah kita rawan gempa bumi.

Letak geomorfologis adalah letak yang berdasarkan pada morfologi dari suatu tempat di permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat dipengaruhi oleh proses geologis yang terjadi. Bervariasinya bentuk lahan (landform) di Indonesia menimbulkan terjadinya perbedaan letak geomorfologis. Hal itu menyebabkan:
  • perbedaan mineral dan bahan tambang daerah yang satu dengan daerah yang lain;
  • perbedaan jenis-jenis tanaman yang disebabkan oleh perbedaan suhu daerah yang satu dengan yang lainnya;
  • perbedaan kepadatan dan persebaran penduduk karena perbedaan topografinya.

Letak geografis adalah letak berdasarkan kenyataan posisi suatu daerah di bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS dan 95° BT–141° BT, antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, antara Benua Asia dan Benua Australia.

Letak maritim merupakan letak suatu daerah ditinjau dari sudut kelautan. Letak maritim Indonesia yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar yaitu Samudra Pasifik di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Laut Cina Selatan di sebelah utara.

Letak ekonomis adalah letak suatu wilayah atau negara dilihat dari jalur dan kehidupan ekonomi suatu negara terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia berada di persimpangan jalur perdagangan karena Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, Indonesia juga berdekatan dengan Singapura dan Malaysia yang selalu membutuhkan suplai hasil pertanian dari Indonesia yang merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertaniannya.

Letak sosiokultural adalah letak suatu negara berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah tersebut terhadap budaya daerah yang berdekatan. Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara memiliki banyak kesamaan sosial dan budaya, sehingga dari segi ini dapat dibentuk berbagai kerja sama antarnegara ASEAN.

Luas wilayah negara Indonesia adalah 9,8 juta km persegi yang terdiri dari lautan dan daratan yang berupa pulau kecil dan pulau besar, sehingga dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. 7,9 juta km persegi atau 81% wilayah Indonesia terdiri dari lautan, sedangkan daratannya ±1,9 juta km persegi atau 19%. Wilayah Indonesia terdiri dari 18.110 pulau, 6.004 pulau telah memiliki nama, dan yang berpenghuni sebanyak 931 pulau. Semakin luas suatu wilayah semakin besar kesempatannya untuk memperoleh keuntungan dengan keleluasaan ruang dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

pengertian geografi, geografi adalah, geografi kelas x, geografi sma.

Dari negara-negara di dunia, luas wilayah Kepulauan Indonesia menduduki urutan ke-13, sedangkan di Asia Tenggara, luas Kepulauan Indonesia menduduki urutan pertama atau negara yang terluas.

pengertian geografi, geografi adalah, geografi kelas x, geografi sma.

D. Aspek Geografi

Geografi merupakan ilmu yang bermanfaat sepanjang hayat dan berguna bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Bidang kajian aspek geografi meliputi hubungan kausal dan spasial kehidupan manusia di lingkungan yang terintegrasi baik secara fisik, sosial, maupun budaya.

Analisis keruangan bagi seorang ahli geografi merupakan hal pokok yang harus dipahami karena mengkaji berbagai aspek, baik secara fisik, sosial, lokasi, maupun aktivitas manusia. Variabel ini berbeda dari suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Faktor yang memengaruhi pola distribusi keruangan atau persebaran unsur, biasanya terkait dengan banyak faktor. Contoh keterkaitan antara lereng dengan erosi, jenis tanah dan vegetasi. Aspek fisik dengan aspek sosial, misalnya, antara bentuk lahan dengan permukiman atau bentuk lahan dengan transportasi. Contoh lain adalah keterkaitan antara sesama aspek sosial, misalnya, jarak rumah dari jalan dengan kepadatan rumah atau dengan nilai tanah.

1. Aspek Lokasi

Konsep lokasi merupakan jawaban dari pertanyaan “di mana” (where). Aspek lokasi dibedakan atas lokasi absolut dan lokasi relatif.
  • Lokasi absolut menunjukkan letak suatu titik secara tetap terhadap sistem grid (jaring) atau sistem koordinat. Untuk letak suatu titik secara absolut di permukaan bumi ditentukan oleh garis bujur (meridian) dan garis lintang (paralel). Lokasi absolut disebut juga letak astronomis. Letak absolut suatu titik bersifat tetap, walaupun kondisi dan situasi sekitar titik tersebut mengalami perubahan karena faktor politik.
  • Lokasi relatif. Lokasi ini dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi sekitar lokasi tersebut. Contoh: hulu Sungai Kapuas, mungkin tidak terlalu penting bagi sebagian besar orang. Akan tetapi, pada saat ditemukan emas atau minyak bumi, lokasi tersebut akan menjadi sangat penting dan bernilai ekonomi tinggi.

Lokasi relatif berkaitan dengan kondisi dan situasi sekitarnya dapat memberikan keuntungan, tetapi juga dapat memberikan kerugian. Lokasi tanah yang berada di jalur ekonomi, harganya dapat sangat mahal. Namun, juga menjadi lokasi yang kurang diminati untuk tempat tinggal bagi golongan tertentu. Hal ini karena faktor kebisingan dan polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Lokasi atau letak relatif sering juga disebut letak geografis.

2. Aspek Jarak

Aspek jarak memiliki peran yang penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami. Konsep jarak bersifat relatif karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan transportasi. Jarak dapat dinyatakan dengan jarak lurus antara dua titik pada peta dengan mencermati skala peta, jarak tempuh (dikaitkan dengan waktu perjalanan yang dibutuhkan atau dengan sistem satuan, biaya angkutan).

Jarak antara dua kota yang awalnya ditempuh dalam beberapa hari dengan berjalan kaki, hanya ditempuh dalam beberapa jam dengan pesawat udara. Aspek jarak menjadi faktor pembatas antara dua titik, sejalan dengan kemajuan teknologi sarana angkutan dan teknologi komunikasi. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, siaran langsung pertandingan sepak bola dapat dipertontonkan ke seluruh dunia berupa siaran langsung. Dengan kemajuan teknologi komunikasi juga, kita dapat berkomunikasi dengan mitra kerja atau keluarga yang tinggal di belahan bumi yang lain.

Sektor perekonomian dipengaruhi konsep jarak, karena semakin jauh jarak suatu tempat, biaya angkutan yang harus dikeluarkan semakin besar dan harga menjadi lebih mahal. Nilai sewa tanah akan semakin rendah jika jaraknya jauh dari pusat kegiatan, demikian juga sebaliknya.

3. Aspek Aksesibilitas

Aksesibilitas (keterjangkauan) tidak selalu berkaitan dengan faktor jarak. Konsep ini lebih berkaitan dengan kemudahan untuk menjangkau suatu lokasi. Wilayah dengan tingkat askesibilitas tinggi atau mudah dijangkau, cenderung lebih cepat berkembang. Namun, jika kondisi topografi bergunung-gunung, rawan bencana, jauh di pedalaman, dan sulit sarana, tentu sukar untuk dijangkau.

Keterjangkauan umumnya berubah sejalan dengan perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi, sebaliknya tempat-tempat yang keterjangkauannya sangat rendah, akan sukar mencapai kemajuan dan mengembangkan perekonomiannya. Keterjangkauan di Pulau Jawa berbeda dengan Pulau Kalimantan dan Papua karena kondisi reliefnya.

4. Aspek Aglomerasi

Penduduk mempunyai suatu gejala kecenderungan mengelompok pada suatu tempat tertentu yang dianggap paling menguntungkan. Masyarakat petani cenderung untuk mengelompok di wilayah dataran yang subur, sehingga membentuk permukiman. Masyarakat kota cenderung untuk hidup mengelompok dengan masyarakat yang memiliki strata sederajat. Akibatnya, akan muncul permukiman elite dan permukiman kumuh.

Aglomerasi (pemusatan) penduduk akan memudahkan penyediaan sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (puskesmas, rumah sakit), atau sarana ekonomi (pasar, pertokoan). Dengan adanya aglomerasi akan menimbulkan efisiensi yang tinggi dalam pemasaran atau pelayanan umum.

Salah satu keuntungan yang didapat dengan adanya aglomerasi penduduk yang padat ialah dimungkinkannya sistem ekonomi aglomerasi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai daerah pemasaran atau pelayanan. Akan tetapi, hanya meliputi wilayah yang sempit. Ini berarti memungkinkan efisiensi yang tinggi dalam produksi pengangkutan barang maupun pemasangan atau pengadaan sarana-sarana untuk pelayanan umum.

5. Aspek Fisik

Bentuk muka bumi beragam menunjukkan aspek fisik yang memengaruhi kehidupan penduduk baik bentuk permukiman, mata pencaharian, dan sebagainya. Muka bumi yang memiliki kemiringan lereng lebih dari 40%, rawan terhadap proses pengikisan. Adapun muka bumi yang memiliki lereng dengan kemiringan kurang dari 2%, rawan terhadap proses erosi berpengaruh pada pengendapan dan sedimentasi di daerah lainnya.

Suatu daerah yang mengalami proses pengangkatan akan menjadi lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Sebaliknya, daerah yang mengalami proses penurunan, akan menjadi daerah yang lebih rendah daripada daerah sekitarnya.

Aspek fisik juga memengaruhi pada banyak tidaknya penduduk tinggal di daerah tersebut. Daerah yang subur tentu diminati banyak orang, tetapi daerah gurun pasir kurang diminati karena sulitnya sumber air ditemukan di daerah tersebut.

Latihan Individu
  1. Mengapa Indonesia dikatakan mempunyai letak geografis yang strategis?
  2. Jelaskan pembagian tiga daerah waktu yang ada di Indonesia dan wilayahnya!
  3. Bagaimanakah letak Indonesia dipandang dari letak ekonomisnya?
  4. Apakah yang dimaksud dengan letak astronomis, dan bagaimana pengaruh letak astronomis Indonesia?
Sumber : bse.kemdikbud.go.id

Materi Geografi SMA - Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR

Posting Komentar untuk "Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi"